Kadang hidup butuh imajinasi negeri dongeng

Rabu, 23 Juni 2021

Zero Waste Lifesyle

Apa yang terbersit dalam benak kalian ketika mendengar Zero Waste Lifestyle atau pola hidup minim sampah? Pasti cara buat mengurangi sampah plastik bukan? Padahal jika dipahami lebih mendalam zero waste lifestyle bukan hanya tentang plastic, walaupun saling berkait. Kali ini kita bakal kupas satu per satu fakta menarik seputar pola hidup minim sampah ini.

Zero waste muncul pada awal revolusi industri ke 2 atau tahun 70-an. Istilah zero waste justru muncul dari kalangan industri yang menghasilkan limbah dan berusaha untuk mengolahnya sehiingga seminimal mungkin membuang sisa limbah tersebut. Pada awal tahun 2000-an zero waste kemudian diangkat sebagai gaya hidup oleh beberapa kalangan. Hingga saat ini zero waste sudah menyebar di seluruh dunia dan sedang menjadi tranding diikuti banyak orang.

Gaya hidup zero waste adalah cara pandang seseorang terhadap lingkungan, barang, segala hal yang digunakan dan dikonsumsi, serta bagaimana memandang dirinya sendiri. Seseorang yang menerapkan zero waste lifestyle harus lebih kritis dan bijak lagi dimulai saat membeli sesuatu.

Ada beberapa miskonsepsi (stereotype) atau asumsi yang kurang tepat di kalangan masyarakat jika berbicara tentang zero waste lifestyle atau gaya hidup minim sampah. Berikut beberapa stereotype yang kurang tepat tersebut.


1. Zero Waste Lifestyle Dianggap sebagai Tren Anti Plastik

Gaya hidup Zero Waste atau minim sampah sering dianggap sebagai gaya hidup anti plastik.  Semua yang serba plastik adalah musuh nomor satu dan solusi utamanya mengganti dengan perkakas berbahan stainless steel, bamboo, atau kaca. Padahal tidak demikan.

Seperti halnya plastik yang butuh energi besar dan berasal dari minyak bumi yang tidak terbarukan, ada juga penggalian pasir besar-besaran dibalik kaca, ada industri nikel di balik stainless steel, ada ancaman deforestasi di balik bamboo dan kantong plastik berbahan singkong. Semua ada dampaknya tidak hanya plastik.

Zero waste lifestyle mengedepankan anti plastik sekali pakai, bukan menuju anti (semua jenis) plastik. Kalau tidak ada plastik, kita tidak bisa berkomunikasi (ya, di dalam handphone juga ada plastik), tidak bisa berkendara, dan lain-lain. Dalam bidang medis, plastik juga sangat berguna dan sangat membantu. Tanpa tabung plastic atau pipet dunia medis akan sulit untuk melakukan penelitian. Plastik juga berguna di berbagai industri dari pengemasan, bangunan, konstuksi, otomotif, elektronik dan kelistrikan, juga industri lainnya.

Jadi bukan kita menyingkirkan plastik sama sekali, tapi kita harus mengubah cara berpikir dan perilaku kita (yang serba instan, tidak peduli dengan akhir hidup dari barang yang kita gunakan, dll). Kembali lagi pilihan ada pada diri kita masing-masing. Lebih bijak jika kita bisa menahan diri dari over-consuming dan impulsive shopping. Beli barang hanya ketika butuh, bukan trend semata. Pun lebih bijak dalam menggunakan segalas sesuatu, pakai ulang segala perkakas yang kita punya.


2. Zero Waste Lifestyle Mahal

Berkaitan juga dengan miskonsepsi pertama tadi, seringkali gaya hidup zero waste atau minim sampah dianggap mahal karena harus mengganti semua perkakas ke bahan selain plastik, harus perkakas yang baru. Padahal gaya hidup zero waste juga mengajak untuk pakai ulang atau gunakan kembali.

Zero waste bukan berarti membeli barang-barang baru untuk menggantikan barang lama. Namun belajar berhenti untuk membeli sesuatu yang sudah punya, apalagi hanya sekali pakai. Menerapkan gaya hidup zero waste bukan hanya tentang mengurangi produksi sampah, namun juga memanfaatkan barang yang sudah kita miliki secara maksimal, serta menjadi konsumen sadar dan lebih bijak lagi.

Misalnya, untuk bahan anorganik kamu bisa memanfaatkan kembali toples-toples wadah cookies  untuk digunakan ulang sebagai wadah camilan atau mungkin wadah barang lainnya. Untuk bahan organik kamu bisa menghemat biaya untuk pembersih lantai dan kaca dengan mengolah konsumsi buahmu menjadi ecoenzym. Selain itu tadi, kamu bias cek lagi isi rumahmu, kumpulkan dan gunakan barang-barang yang sudah ada yang bisa menjadi alternatif dan juga menunjang dalam menjalankan gaya hidup minim sampah. Atau dengan sedikit kreativitas, kamu bisa membuat produk baru dari barang yang sudah tidak terpakai, menarik, kan?

Memulai gaya hidup zero waste itu dari yang ada di rumah. Jika tidak ada dan sangat butuh, baru beli. Jika ada kontainer plastik, botol minum reusable bahan plastik seperti Tupperware, gunakan saja. Tidak perlu beli baru.


3. Zero Waste Lifestyle Ribet

Banyak yang bilang gaya hidup zero waste atau minim sampah itu ribet, susah untuk dilakukan, dan merepotkan. Apalagi penggunaan kata ‘zero’ seakan menuntut kita untuk menerapkan secara sempurna.

Kemana-mana bawa tumbler, bawa stainless straw, bawa wadah makan (container sendiri), bawa pouch, bawa tote bag untuk wadah. Kok banyak ya starter pack buat ikutan jadi zero waste. Seringkali itu juga yang membuat seseorang tidak bisa konsisten dalam menerapkan gaya hidup zero waste, karena dianggap ribet. Apalagi dalam kehidupan sehari-hari, rasanya sulit sekali untuk terhindar dari jeratan kebiasaan penggunaan plastik sekali pakai.

Kita tidak perlu berpikir serumit itu, kawan. Mulai dari hal yang paling sederhana, bawa satu barang saja tiap keluar rumah, tumbler! Multifungsi loh ini. Pertama, untuk hemat dari jajan yang tidak bisa ditahan. Kedua, menghindari botol plastik air mineral yang sekali pakai. Ketiga, menjaga agar tetap minum air mineral bukan yang air rasa-rasa yang macam-macam. Tiga manfaat dalam satu aktivitas kecil.

Kemudian ketika kamu ada yang suka minum di coffe shop atau tempat nongki lainnya dan ingin mengurangi penggunaan sedotan plastik tidak perlu repot-repot beli straw yang berbahan stainless, kaca, atau bambu. Cukup gunakan cara lama dengan meminumnya langsung dari gelas, atau ‘dikokop’.

Harus diingat bahwa zero waste adalah sebuah proses. Tidak bisa terbentuk dalam waktu singkat. Jadi nikmati prosesnya tanpa perlu menyiksa diri. Bila kita tidak bisa menerapkan ‘zero’ waste atau sama sekali tidak menghasilkan sampah kita bisa pelan-pelan menerapkan less waste atau minim sampah. Karena kita tidak butuh satu orang yang sempurna untuk menerapkannya, tapi kita butuh banyak orang tidak sempurna yang saling mengingatkan.


4. Social Justice Warriors (SJW)

Stop memberi komentar: “Katanya Zero Waste, kok masih pakai tumbler bahan plastik, kok masih pakai kontainer plastik, dan lain-lain”. Karena nyatanya bahan-bahan tersebut jika digunakan dengan bijak bisa berumur sangat panjang.

Plastik hanyalah sebuah benda yang sebenarnya sangat berguna untuk kehidupan kita sehari-hari. Masalahnya terletak pada nilai yang kita berikan pada plastik. Jika kita menghargai plastik seperti kita menghargai batu intan, orang tidak akan menggunakannya sebagai barang sekali pakai. Plastik bukanlah penyebab polusi lingkungan. Penyebabnya adalah perilaku dan cara kita menggunakannya.

Ketika awal-awal menerapkan pola hidup zero waste atau minim sampah pasti banyak orang mungkin akan menganggap aneh, memandang sebelah mata pada kita. Tapi teruslah bergerak, teruslah memberikan edukasi dengan ringan. Diperlukan kemampuan dan komitmen yang kuat dari tiap individu untuk berubah dan mengurangi penggunaan plastik.

 

Itulah sedikit miskonsepsi dan pandangan dari masyarakat bagi para pelaku zero waste lifestyle. Mungkin kamu juga pernah mengalaminya. Tapi jangan berhenti dengan pendapat orang lain. Teruslah menginspirasi dengan caramu yang sederhana. Untuk kita dan bumi kita. 💚🌳🌏

Share:

Minggu, 10 Januari 2021

Perjuangan Intelektual Kaum Terpelajar

 Bicara tentang pergerakan mahasiswa tentu bicara tanggung jawab yang melekat di dalam diri seseorang yang menyandang gelar sebagai mahasiswa. Mahasiswa di pandang sebagai kaum elite, dengan pendidikan tinggi yang sedang dicicipinya. Selain tanggung jawab akademik ada juga tanggung jawab sosial tanggung jawab sosial yang ada di pundak para mahasiswa. Adanya tanggung jawab ganda yang didapatkan mahasiswa tersebut seharusnya menumbuhkan kesadaran bahwa tugas seorang mahasiswa tidak hanya menuntut ilmu di kelas dan mencari nilai untuk sekedar lulus tetapi juga bisa menjadi solusi di tengah persoalan masyarakat.

Kelas mahasiswa berada di tengah, dia akan bersinggungan dengan kepentingan rakyat kecil dan penguasa. Sebagai kaum intelektual tentu mahasiswa menjadi harapan dan tumpuan untuk terus memperjuangkan hak-hak rakyat yang kadang tidak sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh penguasa. Mahasiswa sebagai penyambung lidah rakyat juga tidak pragmatis dalam menyampaikan gagasan dan aspiraasi. Sebagai kaum intelektual yang terdidik tentu dalaam mencari sebuahsolusi harus ada kajian yang mendalam sehingga nanti dapat merumuskan sebuah solusi strategis dan ideologis yang bisa ditawarkan kepada penguasa untuk diaplikasikan.

Jangan pandang mahasiswa tidak bisa merumuskan sebuah solusi atas permasalahan sosial yang ada. Mereka bisa membuat kelompok-kelompok kajian dengan berbagai pihak sesuai dengan disiplin ilmunya. Kampus sebagai lembaga pendidikan tinggi tentu penuh dengan berbagai pergulatan intelektual dan ideologi sehingga sangat cocok untuk menjadi basis kajian dalam merumuskan sebuah solusi yang akan disampaikan. Pandanglah permasalahan dari banyak sudut bukan hanya dari perspektif kaum intelektual.

Ada sebuah pertanyaan yang cukup menggelitik ketika mendapat pertanyaan, “Untuk apa sih demo gak jelas?”. Mungkin jika yang bertanya demikian mahasiswa yang hanya kuliah di dalam kelas dan tidak pernah aktif di dunia organisasi aku akan memaklumi, tetapi yang bertanya adalah mahasiswa yang juga aktivis organisasi.

Selama ini kita mendengar aksi demonstrasi yang terbayang adalah longmarch di jalan, berkoar-koar di bawah terik matahari, bakar bam di tengah jalan, merusak fasilitas umum, atau dibubarkan paksa lewat gas air mata. Tentu aksi demonstrasi tidak sesempit itu. Ada makna yang lebih luas terkait aksi demonstrasi terutama oleh mahasiswa, sarekat buruh, dan organisasi pergerakan lainnya.

Aksi demonstrasi merupakan sebuah langkah strategis untuk menyampaikan tuntutan, kritikan, aspirasi, dan solusi ketika berbagai langkah-langkah sebelumnya menemui kegagalan seperti dialog dan audiensi dengan pihak berwenang. Aksi demonstrasi sebagai upaya akhir dalam memperjuangkan apa yang menjadi harapan. Tidak hanya berorasi koar-koar tanpa makna, tetapi dalam aksi demonstrasi juga membawa sebuah hasil perumusan kajian yang panjang serta mendalam. Aksi demonstrasi juga berarti sebagai sikap keberpihakan kepada kaum yang tertindas sehingga peran sebagai oposisi kritis terhadap penguasa akan terus hidup. Namun sekarang, aksi demonstrasi mendapat cemoohan dan tidak mendapat simpati publik karena bagi mereka papun yang dilakukan toh hasilnya sama saja. Padahal kita tahu bahwa perubahan yang besar berawal dari pergerakan yang kecil.

Dalam era demokrasi saat ini, ketika kebebasan berpendapat semakin luas maka akses informasi perkembangan situasi terkini akan mudah didapatkan. Kondisi tersebut seharusnya menjadikan mahasiswa lebih melek kondisi bangsa yang terjadi saat ini. Sebagai mahasiswa tentu kita punya peran dan passion masing-masing, tidak bisa kita sama ratakan semua. Mahasiswa tidak hanya kuliah di dalam kelas tetapi dia juga bisa kuliah dengan menembus batas-batas ruang kelas seperti aktif organisasi atau kompetisi. Ada mahasiswa yang lebih tertarik terhadap dunia pergerakan maka dia mengembangkan intelektualitasnya dengan membaca, menulis, dan berdiskusi terkait sosial politik, ada juga yang tertarik di dunia akademik dengan mebuat karya ilmiah dan terjun dalam aktivitas sosial masyarakat. Setiap mahasiswa harus mempunyai peran di bidangnya masing-masing dan dengan cara mereka masing-masing. Apapun narasi yang disampaikan muara tujuan yang hendak kita capai sma, kesejahteraan. Mari saling menguatkan agar apa yang menjadi cita-cita bersama kita segera menemui jalannya.

Share:

Pemerataan Pendidikan di Indonesia: Persebaran Guru

 

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia di muka bumi ini. Fungsi pendidikan sebagai wahana untuk memajukan bangsa dan kebudayaan nasional, pendidikan diharapkan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh warga negara Indonesia untuk memperoleh pendidikan. Di Indonesia, tidaklah menjadi hal yang tabu bahwa pada bidang pendidikan mengalami banyak permasalahan.

Kualitas pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999). Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan data Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP).

Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia terus mendapat sorotan. Pasalnya, mutu pendidikan yang rendah ini bukan tanpa alasan. Masalah pendidikan yang terus menumpuk menjadi alasan mendasar rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. Salah satu masalah pendidikan yang juga harus dipikirkan solusinya yaitu tentang pemerataan dan penataan jumlah guru yang masih terjadi kesenjangan, khususnya antara jumlah guru yang berada di daerah kota dengan daerah desa bahkan di daerah terpencil. Ironisnya, di daerah desa atau di daerah terpencil masih banyak sekolah yang kekurangan guru. Tak jarang satu guru harus mengajar lebih dari satu mata pelajaran. Padahal, itu tidak diperbolehkan karena menyangkut tentang keprofesionalan sebagai guru. Namun tidak dapat disalahkan juga mungkin itu terjadi karena keadaan yang menuntut mereka seperti itu. Berbanding terbalik dengan keadaan sekolah di kota , lebih dari 50% sekolah di kota justru kelebihan guru.

Dunia pendidikan seperti kereta kuda, kecepatan sampai tujuan tidak ditentukan oleh kuda yang tercepat tetapi ditentukan kuda terlambat. Pendidikan di negeri ini juga ditentukan oleh sekolah-sekolah yang minim fasilitas di ujung-ujung pulau, di pinggir sungai, di puncak gunung. Banyak orang mendidik dengan hati, dan dengan jiwa raga yang mereka miliki. Gaji gurupun ada yang hanya cukup untuk 1 kali pulang pergi.

Guru memang bukan hanya sebagai profesi tapi itu juga bagian dari pengabdian. Guru profesional adalah guru yang memiliki dedikasi tinggi dalam pendidikan, tanpa dedikasi tinggi maka proses belajar mengajar akan kacau balau. Proses belajar menagajar yang berlangsung di dalam kelas dapat ditemukan beberapa komponen yang bersama-sama mewujudkan proses belajar mengajar yang dapat juga dinyatakan sebagai struktur dasar dalam proses belajar mengajar. Guru sebagai pendidik dan murid sebagai peserta didik dapat saja dipisahkan kedudukannya, akan tetapi mereka tidak dapat dipisahkan dalam mengembangkan murid dalam mencapai cita-citanya.

Oleh karenanya perlu adanya solusi untuk permasalahan yang diri tahun ke tahun belum terselesaikan ini. Agar Indonesia dapat mewujudkan salah satu cita-cita kemerdekaan nasional, yaitu mencerdaskan bangsa Indonesia.

Share:

Senin, 28 September 2020

BAHASA INDONESIA: YANG KAMU KIRA MUDAH, TAPI TIDAK SEMUDAH ITU

 Apa itu Bahasa dan Sastra Indonesia?

Bahasa dan sastra Indonesia atau biasa disebut dengan BSI merupakan bidang ilmu yang di dalamnya mempelajari bahasa Indonesia dari segi kebahasaan dan kesastraan.

Dari segi kebahasaan yakni bagaimana tata bahasa terbentuk, dari mulai pembentukan kata, kalimat, hingga wacana.

Sedangkan dari segi kesastraan berarti segala hal yang berkaitan dengan dunia sastra yakni menganalisis sastra (puisi, prosa, drama), kritik sastra, membuat sastra, hingga mengapresiasi karya sastra.

Nah, di jurusan BSI Unnes ada 2 prodi yakni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Sastra Indonesia. 

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia selain diberikan keilmuan yg berkaitan dgn bahasan dan sastra, juga mempersiapkan mahasiswanya untuk menjadi pendidik. Jadi, Mata kuliah-mata kuliah yg diberikan dipersiapakan utk mengajar, seperti strategi pembelajaran, media pembelajaran, kurikulum, dsb. 

Sedangkan prodi Sastra Indonesia dipersiapkan agar mahasiswanya lebih mendalami bidang bahasa dan juga kesastraan, bukan untuk menjadi pendidik. Misalnya lebih mendalami terkait sejarah sastra, sosiologi sastra, psikologi sastra, dsb.


Kenapa sih kuliah di bahasa Indonesia? Padahal bahasa Indonesia kan bahasa yang sudah kita pelajari sejak berada di bangku sekolah? 

Nah, pertanyaan tersebut mungkin sering kita dengar dan tentunya kakak sebagai anak bahasa Indonesia sendiri pun sering mendapat pertanyaan tersebut 😅 Bahkan beberapa orang sempat psimis karena merasa jurusan yang mereka tempuh sekarang kurang memberikan benefit.

Dalam jurusan bahasa dan sastra Indonesia, kita tidak hanya belajar tentang bagaimana menggunakan kalimat yang baik dan benar, menemukan gagasan pokok seperti yang telah kita dapatkan ketika di bangku sekolah yaa .. 

Nah, belajar Bahasa dan Sastra Indonesia lebih dari itu. 

Jadi, yg menjadi pegangan kita sebagai anak BSI ada 4 keterampilan bahasa yakni membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan.

Nah keempat keterampilan tersebut  kita kupas sedalam mungkin sampai ke akar-akarnya. 

Contoh: 

Membaca bisa dilakukan dgn banyak model,metode dan teknik

Model bawah atas, timbal balik. Metode SQ3R (survei, question, reading, recite, and review). Teknik skimming, scanning. Dan masih banyak lagi, itu baru dr aspek keterampilan membaca yaa .. 

Belum lagi 3 aspek keterampilan yg lain 🌻


Contoh lain nih: 

Kita mempelajari teori-teori lingusitik, setelah itu fonologi (pelafalan bunyi yg tepat, keluarnya dari mana) 

Lalu bagaimana pembentukan katanya (morfologi), pembentukan kalimatnya (sintaksis) hingga nantinya menjadi sebuah wacana yg utuh. Lalu kita bisa juga melihat bagaimana sisi ilmu  semantiknya (makna kalimat) sudah sesuai kah penggunaannya atau belum.

Luar biasa yaa tahapannya 😅👏🏻


Nah selain itu,

Bidang keilmuan lain juga kita analisis dr segi kebahasaan nih, misalnya ilmu sosiologi, dlm ilmu bahasa Indonesia jadi sosiolinguistik, yaps sosiologi+lingusitik. 

Ilmu sosiolinguistik merupakan cabang ilmu linguistik yg mempelajari bahasa dlm hubungan pemakainya di masyarakat.

Jadi kita menganalisis bagaimana pemakaian bahasa di masyarakat, tempat pemakaian bahasanya jg dapat mempengaruhi, variasai bahasa apa saja yg bisa digunakan, sehingga dapat menganalisis gejala kebahasaan yg terjadi. 


Contoh: tiap orang mempunyai dialek nya masing-masing, yaps (sistem kebahasaan yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk membedakan dari masyarakat lain). Istilah mudahnya logat masyarakat A berbeda dgn logat masyarakat B.

Nah, dari situ kita tentu bisa semakin arif dlm menyikapi perbedaan. Bahkan menjadikan sebuah keberagaman yg ada dapat memperindah bahsa itu sendiri 🌈

Semakin menarik yaa mempelajari Bahasa dan Sastra Indonesia


Contoh lainnya:

Kita juga bisa mengetahui kosa kata-kosa kata yg ternyata kita juga punya loh 😄

Tentunya jadi semakin luas perbendaharaan kata yg kita punya yaa  

Misalnya nih, ada kata:

Tetikus = Mouse

Mancakrida = Outbound

Salindia = Power point

Mi dadak = Mie instant 

Calir raga = Body lotion


dan masih banyak lagi .. 

Seru ya pastinya, bisa tau kata-kata baru.

Jadi semakin bangga menggunakan bahasa sendiri, jika kata asing yg ada sudah ada padanannya di dalam bahasa Indonesia.


Peminatan di Bahasa dan Sastra Indonesia

Jika di Unnes, mahasiswa BSI bisa mengambil peminatan yg sesuai mereka inginkan pada semester 5. Nah, sebentar lagi kaka jg bakal ambil pemintan nih hehe 😄

Peminatan yg bisa diambil prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia antara lain:

1. BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing)

2. Penyuntingan 

3. Kepewaraan 

4. Jurnalistik 

Sedangkan, peminatan utk prodi Sastra Indonesia ada: 

1. Linguistik 

2. Sastra 


Peminatan-peminatan itu bisa dipikirkan dari sekarang yaa, hal apa yg menjadi passion kalian. Supaya jalan kedepannya lebih mudah dan lebih bisa menekuni bidang yg kalian sukai, biar nanti juga tidak merasa salah pemintan, jadi ga hanya ada istilah salah jurusan nih ✨

Nah, jika sudah mulai menentukan peminatan yg mau kalian ambil apa .. 

Itu nanti bisa lebih memudahkan kalian utk kedepannya mau jadi apa .. 

Yaps, betul sekali.

Kata yg sering kita gaung2 kan tentang "prospek kerja" 

Jadi, prospek kerja apa yg bisa diambil oleh anak BSI? 

Yuk lanjuttt 💨


Prospek Kerja Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

Nah, setelah lulus nanti, tidak melulu anak pendidikan hanya bisa jadi guru dan anak sastra jadi sastrawan, tidak ya teman-teman 😅

Ternyata lebih dari itu, peluang di bidang bahasa dan sastra sangat banyak dan luas. Jika kita mampu memanfaatkan kesempatan, kita bisa mencapai apa yg jadi passion kita.

Pekerjaan prestisius yang bisa kita dapatkan, antara lain. 

Guru Bahasa Indonesia

Dosen Bahasa Indonesia

Pengajar BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing)

Peneliti Bahasa dan Sastra Indonesia

Praktisi Bahasa 

Pewara

Wartawan 

Penulis 

Jurnalis

Sastrawan

Dosen Sastra/Linguistik 

Creator film 

Editor dan penyunting buku/koran/majalah

Kritikus Sastra 

Kolumnis

Bekerja di Badan Bahasa 


Wahhh .. banyak sekali yaa ternyata.

Beberapa pekerjaan tersebut bisa dijadikan pandangan bagi teman-teman yg mau kuliah di BSI yaa. 

Tapi tetap dijadikan catatan bahwa kuliah tidak hanya sekadar utk mendapatkan pekerjaan, tapi juga ilmunya 🤗


Oh iyaa, tambahan informasi ya adek-adek yg mau kuliah nih 

Ketika kuliah nanti, jangan sia-sia kan berbagai peluang dan kesempatan yang ada yaa .. 

4 tahun waktu yg sangat singkat, jadi manfaatkanlah sebaik mungkin.

Ada kegiatan apa, diikuti. 

Ada event atau lomba apa, diikuti.

Kalian juga tidak harus sendiri belajarnya, bisa minta bimbingan bapak ibu dosen di luar jam pelajaran. Pasti diarahkan, kaka yakin. Justru beliau-beliau akan membimbing dgn lebih intens jika adek-adek mau menekuinya.

Misalnya minta arahan untuk diajari bagaimana cara menulis karya ilmiah yang baik, Bagaimana membuat novel yg menarik, dsb 

Pokoknya temukan dulu passion kalian di bidang apa, kebahasaan atau kesastraan? 

Geluti lah satu hal tapi maksimal.

Misalnya nih, kaka lebih punya passion di kebahasaan yg berhubungan dgn karya ilmiah. Nah, kak Nailul geluti itu semaksimal mungkin, supaya hasilnya nanti juga bisa ngena banget di diri sendiri tentunya. 

Eitss, tapi .. juga tidak menutup kemungkinan utk mencoba banyak hal yaa .. karena tidak ada salahnya agar lebih banyak pengalaman.

Hal terpenting adalah tetap tekunilah passion kalian, apa yg kalian rasa itu adalah "aku banget" 🤗

Semagat berproses dan berprogres ✨

Share:

Jumat, 04 September 2020

BELAJAR BERMASYARAKAT DENGAN ILMU SOSIOLOGI

 Manusia sebagai makhluk sosial tentu membutuhkan sebuah interaksi di masyarakat. Nah, interaksi bermasyarkat ini ternyata diamati dan dipelajari dalam Ilmu Sosiologi.

Lebih lanjut tentang Jurusan Sosiologi di perguruan tinggi kita bakal bahas bareng Kak Rahayu dari Universitas Sumatera Utara. Berikut profilnya..

 

Apa itu Sosiologi?

Sosiologi dimulai pada awal abad ke-19. Istilah sosiologi pertama kali dimunculkan pada tahun 1842, yaitu oleh Auguste Comte seorang ilmuwan Perancis yang pertama kali mencetuskannya. Comte pun diangkat sebagai bapak sosiologi. Sosiolofi lahir karena para ilmuwan di Eropa menganggap perlu mempelajari masyarakat secara khusus. Bagaimana kondisi masyarakat akibat perubahan sosial yang terjadi pada waktu itu. Dengan masyarakat sebagai obyek pembelajarannya, maka sosiologi dianggap mampu menjadi jalan keluar menghadapi permasalahan sosial yang ada.

Sosiologi secara umum adalah ilmu yang mempelajari masyarakat, dari segi interaksi, perubahan-perubahan, dan fenomena yang terjadi di dalamnya. Sosiologi merupakan suatu ilmu merni yang salah satu ciri utamanya bersifat empiris yang berarti bahwa Ilmu Sosiologi itu harus didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.

Buat temen-temen yang pernah belajar sosiologi di SMA, itubisa jadi gambaran umum tentang apa yang akan kalian pelajari ketika memilih kuliah di Jurusan Sosiologi nantinya. Tapi itu hanya sebagian kecil dari materi sosiologi secara keseluruhan. Mungkin, dari total 100% materi sosiologi yang ada, materi yang diberikan ketika SMA baru 5% saja. Sehingga materi sosiologi di SMA hanya bisa disebut materi pengantar saja. Dikit banget kan?

Kenapa bisa gitu? Karena materi sosiologi itu banyak dan luas banget. Kita akan belajar berbagai macam aspek kehidupan sosial. Mulai dari ruang lingkup paling kecil sekalipun, yaitu keluarga. Sampai ruang lingkup paling kompleks kehidupan interaksi antar manusia di alam semesta.

Berbagai mata kuliah yang ditawarkan untuk dipelajari nantinya, antara lain sosiologi politik, sosiologi ekonomi, kesehatan pendidikan, sosiologi perkotaan, kebudayaan, sosiologi industri, organisasi, sosiologi pedesaan, sosiologi hukum, dan berbagai macam mata kuliah seru lainnya. Banyak banget pokoknya. Seakan seluruh jurusan kuliah itu ada dalam perspektif sosiologi.

Teruss, sosiologi juga berteman dekat dengan mata kuliah statistika. Ada beberapa mata kuliah dalam cakupan statistika ini seperti  statistika sosial, pengolahan dan analisis data kuantitatif. Jadi bagi kalian yang memilih sosiologi karena menghindar dari angka serta hitung-hitungan, kalian salah besar. Karena di sosiologi ini, ilmu statistika ternyata juga memiliki peran.

 

Bagaimana Prospek Kerja Lulusan Sosiologi?

Pasti kita ingin kuliah gak 100% karena ingin nambah ilmu. Kita belajar dan mendapatkan gelar karena kita ingin punya pekerjaan  yang baik plus mapan. Walaupun ada juga sebagian orang yang memang belajar bener-bener karena mereka ingin memenuhi hasrat akan ilmu.

Indonesia sebagai negara mulrikultural yang sangat complicated membutuhkan Ilmu Sosiolofi di hampir semua sektor. Lulusan Prodi Sosiologi memiliki peluang yang besar untuk memasuki dunia kerja yang beragam, antara lain.

-Community Development

- Analisis Pasar

- Marketing

- Perbankan

- Media Cetak dan Elektronik

- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau ­Non Govermant Organitition (NGO)

- Pemerintahan (Kementrian Sosial, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Kementrian Pertanian, Kementrian Pendidikan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, BKKBN di bawah naungan Kementrian Kesehatan)

- Human Research Development (HRD)

- Lembaga Pendidikan dan Penelitian

- Konsultan

- Social Analyst

- Pendidik (Guru atau Dosen)

- Market Analist

- Perencana Pembangunan

- Ilmuwan di bidang sosial

Yang menjadi catatan adalah jurusan yang kalian ambil selama perkuliahan belum tentu akan sejalan dengan pekerjaan yang kalian lakukan nantinya. Banyak faktor memengaruhi. Jadi ketika kalian ingin memilih jurusan, pilihlah jurusan yang benar-benar menjadi passion dan keinginan pribadi dari diri kalian. Karena jika kalian iklhas dalam menjalankannya, InsyaAllah akan dimudahkan jalan kedepannya.

 

Apa bedanya Jurusan Pendidikan Sosiologi dan Sosiologi (murni)?

Jurusan Pendidikan Sosiologi bertujuan untuk mencetak tenaga guru sosiologi walaupun tidak menutup kemungkinan memilih profesi lain. Yang jelas arah utamanya menuju pembentukan tenaga pendidik sosiologi. Materi yang didapatkan di perguruan tinggi hanya sebatas ilmu dan teori pengantar sosiologi dan lebih bertujuandalam aplikasi di dunia pengajaran. Lulusan jurusan Pendidikan Sosiologi biasanya bergelar S.Pd.

Sedangkan Jurusan Sosiologi (murni) bertujuan mencetak ahli sosial yang mampu mendeteksi gejala-gejala sosial yang terjadi di masyarakat dengan kemampuan analisis yang tajam dan memberikan solusinya sesuai dengan teori-teori yang dipelajarinya dengan lebih mendalam dan sama sekali tidak ada mata kuliah keguruan. Di sosiologi murni lebih diajarkan bagaimana cara menganalisis kebijakan, dan lain-lain. Gelar S1 Jurusan Sosiologi adalah S.Sos. Jadi bisa dikatakan ilmu yang dipelajari di Jurusan Sosiologi (murni) lebih luas jika dibanding Jurusan Pendidikan Sosiologi.

Di Jurusan Sosiolofi Universitas Sumantera Utara sendiri terdapat 3 peminatan, yaitu peneliti, konsultan, dan pemberdaya. Setiap universitas memiliki bidang peminatan yang berbeda-beda, bergantung dari kebijakan program studi masing-masing.

 

Kenapa kuliah di Jurusan Sosiologi itu keren?

Memahami Manusia dengan Lebih Baik

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang interaksi sosial antar manusia atau organisasi dengan objek pembelajaran yang lebih dalam, mulai dari ras, kelas sosial, hingga budaya. Para lulusan sosiologi memiliki kelebihan berupa pemahaman akan betapa kompleksnya manusia dan lingkungan sosialnya. Dengan mempelajari ini, lulusan sosiologi bisa menganalisa, membandingkan, dan menyelesaikan masalah dari kebiasaan-kebiasaan manusia.

Memiliki Beragam Kemampuan yang Berguna

Lupakan fakta bahwa Sosiologi adalah jurusan yang membosankan dan penuh teori, walaupun memang banyak teori. Beragam pelajaran di jurusan satu ini pasalnya bisa memberikan berbagai kemampuan yang berguna bagi karier. Contohnya, kemampuan kerja sama, kemampuan memahami orang lain dan budayanya, kemampuan mengambil keputusan secara rasional, hingga kemampuan komunikasi interpersonal dengan orang dari beragam latar belakang.

Peka Terhadap Perubahan

Bukan cuma peka sama doi, tapi jurusan sosiologi juga amat sangat peka terhadap Masyarakat yang terus berubah seiring berjalannya waktu. Hal ini tentu sudah dipahami oleh para lulusan Sosiologi. Nah, kepekaan terhadap perubahan ini bisa menjadi keuntungan tersendiri karena bisa membuatmu lebih siap menghadapi perubahan dan mudah beradaptasi dengan perubahaan.

FYI, banyak dari tokoh-tokoh terkenal dunia yang ternyata lulusan dari Jurusan Sosiologi. Pasti kalian kenal kan sama Matin Luther King? Tokoh yang terkenal dalam aksinya menentang diskriminasi terhadap ornag-orang kulit hitam. Ternyata, Luther merupakan lulusan Sosiologi dari Morehouse College.

Lalu ada juga istri dari Presiden Amerika Serikat ke-44 Barack Obama? Ibu negara, Michele Obama juga merupakan lulusan Sosiologi dari Princetorn University.

Sosiologi juga punya laboratorium, tidak beda jauh dengan ilmu saintek. Bahkan lab. untuk Sosiologi jauh lebuh luas. Yups.. laboratoriumnya itu adalah masyarakat. Jadi kuliah di Sosiologi itu bukan hanya belajar di kelas tapi sering jalan-jalan karena penelitiannya ke ranah publik. Semua jenis masyakarat bakal diteliti, dan itu semua pengalaman yang tidak semua orang dapatkan.

Ingat ya, teman-teman!!! Perjalanan selama di bangku perguruan tinggi itu empat tahun, itupun kalau tepat waktu. Jadi jangan buang waktumu untuk menggeluti dan mempelajari sesuatu yang tidak kamu sukai. Karena kita akan bersama dengan dia selama bertahun-tahun bahkan sepanjang hayat. Oleh karenanya, harus selektif dan penuh pertimbangan agar tidak menyesal di kemudian hari.

Share:

Sabtu, 29 Agustus 2020

GEOFISIKA: KENALI DIRI, KENALI BUMI

 

Bisakah kita mengetahui apa yang ada di dalam Bumi?

Gimana ya cari tahunya?

Apakah dengan cara dicangkul? Hehe

 

Ada nih ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang Kebumian. Apakah itu? Yaitu Geofisika. Ada loh beberapa universitas yang menyediakan pembelajaran tentang Geofisika.

 

Jurusan Teknik Geofisika. Ilmu yang luar biasa untuk memahami bumi yang luar biasa. Tentu tanpa menyangkul apalagi ke dukun ya..

Mahasiswa Jurusan Teknik Geofisika seolah menjadi detektif karena harus mampu menginvestigasi seputar bumi dari lapisan terluar hingga lapisan terdalam. Nah, kita bakal sedikit sharing sputar jurusan ini bersama Kak Ulfani dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika.  Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi.

Bidang Minat dalam Prodi Teknik Geofisika

1.Geofisika Sains dan Kebumian

2.Geofisika Geothermal

3. Geofisika Teknik dan Lingkungan

4. Geofisika Pertambangan

5. Geofisika Migas

Penerapan Geofisika

Teknik Geofisika merupakan disiplin ilmu kebumian yang penerapannya bisa sangat luas. Selain digunakan untuk eksplorasi migas, cakupan ilmu geofisika sangat dominan digunakan dalam.

. Eksplorasi air tanah (Groundwater-geophysic)

.Eksplorasi bahan-bahan tambang (Mining exploration)

. Penggalian untuk fondasi bendungan, terowongan, jembatan, dan bangunan-bangunan tinggi (Engineering-geophysics)

. Pemeriksaan sebaran kontaminasi tanah (Enviromental-geophysics)

. Penanggulangan bencana alam. Mis: gunungapi, gempabumi, dsb (Global-geophysics & Seismology)

. Penelitian dan penggalian barang-barang sejarah purbakala (Archeo-geophysics)

. Pencitraan bumi dari udara (Airbone-geophysics)

 

Orang yang mempelajari tentang Teknik Geofisika disebut Geofisikawan, yang terbagi menjadi 2 bidang ilmu (Eksplorasi dan Non-Eksplorasi).

Geofisikawan Eksplorasi

Geofisikawan Non-Eksplorasi

Kebutuhan akan geofisikawan dalam tahun-tahun mendatang akan selalu memiliki peran penting, seperti.

 

- Untuk sektor kebutuhan energi (O&G, Geothermal, Tambang, Migas)

Contoh:

Migas: Pertamina, Chevron, Total, Medco, ENI, Petronas, CNOOC, Exxon Mobile, ConocoPhillips, PGSC, Halliburton, Schlumberger, Apex Oil & Gas, CGGVeritas, Elnusa, PGS, INPEX, dll

Tambang/Mining: Freeport, Aneka Tambang, Newmont, Bukit Asam, INCO, Kaltim Prima Coal, dll

- Sektor Kebencanaan (gempa bumi, tsunami, gunung api)

Contoh:

Pemerintahan: Pusat Penelitian Geologi, BMKG, SKKMIGAS, ESDM, LIPI, PPGL, Bakorsutanal dll

- Sektor Geoteknik (konstruksi sipil pembangunan)

- Sektor Pendidikan (dosen)

- Wiraswasta

 

Kesempatan kerja bagi lulusan Teknik Geofisika sangat terbuka lebar juga tidak kalah dengan jurusan teknik lainnyaa, seperti pada tabel berikut.

 

Geofisika membuat kita lebih mengenal bumi, sebelum kita dikebumikan.

Jadi.. Kenali bumi kita, rumah kita.”

Share:

Kamis, 20 Agustus 2020

APA ENAKNYA KULIAH KEPERAWATAN?

Kupas Jurusan #01 akan membahas tentang Jurusan Ilmu Keperawatan. Jurusan yang berkaitan dengan bidang kesehatan ini memang sangat dibutuhkan, apalagi di tengah pandemi seperti sekarang. Narasumber kita kali ini ada Kak Nisrina atau lebih akrab dipanggil Kak Ninis dari Universitas Diponegoro Semarang. Berikut profilnya..


Perawat itu apa sih? Menurut penuturan Kak Ninis, perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam maupun luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Jenjang Karier

Teman-teman pasti sudah tahu tentang SMK Keperawatan atau D1 Keperawatan. Jenjang karir dengan latar belakang akademis tersebut bisa masuk ke dalam Asisten Perawat. Tugas utamanya adalah membantu pekerjaan perawat, namun hanya terbatas untuk membantu memnuhi kebutuhan hygine/kebersihan dari pasien (misalnya membantu pasien mandi). Tapi Asisten Perawat tidak diperkenankan untuk menyuntik atau memberi obat.

Ada Perawat Vokasional, ialah mereka yang telah luus dari Program Pendidikan Vokasi Keperawatan (D3 dan D4). Pada dunia kerja Perawat Vokasional disebut juga Perawat Pelaksana. Memiliki tugas untuk memberikan asuhan keperawatan ke pasien, memberikan ibat, serta melaksanakan kegiatan delegasi yang diberikan oleh dokter.

Adalagi Perawat Profesional, yaitu mereka yang telah lulus dari Pendidikan Sarjana S1 Keperawatan dan Program Profesi Ners. Nah, Perawat Profesional memiliki lebih banyak tugaas dan kewajiban dibandingkan Asisten Perawat dan Perawat Pelaksana.

Sekolah Lanjut

Setelah dari pendidikan menengah, baik SMA atau SMK Keperawatan, bisa melanjutkan ke Sekolah Vokasi Keperawatan (D3 dan D4) maupun Pendidikan Sarjana Keperawatan (S1 Ilmu Keperawatan). Lama pendidikannya dan materi dari masing-masing jenjang berbeda. Sekolah vokasi lebih difokuskan pada praktik kerja, sedangkan pada program sarjana lebih ke teori dan untuk praktik akan dilakukan di semester akhir.

Mata kuliah di S1 Ilmu Keperawatan di setiap kampus berbeda-beda, bergantung pada kurikulum yang diterapkan. Pada semester pertengahan akan diadakan peminatan sesuai spesialisasi yang diambil sehingga bisa lebih fokus dalam mempelajari materi =, semisal Bedah, Maternitas, Gawat Darurat, Keperawatan Anak, Keperawatan Bencana dan lain sebagainya.

Setelah Pendidikan Sarjana S1 atau Vokasi D4, teman-teman bisa melanjutkan ke Program Pendidikan Profesi (Ners). Semua perkuliahan ini bersifat praktik langsung pada pasien dan masyarakat di lembaga kesehatan bisa Rumah Sakit (RS), Puskesmas, maupun Panti Werdha.

Bagi yang ingin melanjutkan ke Program Magister S2, pendidikan yang bisa diambil seperti Manajemen Keperawatan (M.Kep), Manajemen Administrasi Rumah Sakit (M.ARS), Manjemen Kesehatan (M.Kes), dan lainnya. Namun untuk menjadi spesialis perawat atau meraih gelar Profesor jenjang pendidikan harus linier dari S1 Ilmu Keperawatan, lalu Program Profesi Ners, lanjut S2 Keperawatan, dan seterusnya.

Karier

Seperti kebanyakan orang beranggapan, perawat bisa bekerja di RS atau klinik maupun Puskesmas. Banyak pekerjaan yang bisa diperuntukkan bagi perawat. Namun bukan hanya itu, banyak pekerjaan lain yang bisa diperuntukkan bagi perawat. Bagi yang telah memperoleh Pendidikan Profesi Keperawatan (Ners) bisa membuka praktik sendiri di rumah.

Ada Flight Nurse yang biasanya bertugas untuk menemani pasien berobat ke luar negeri. Ada Perawat K3, bagi yang telah memperoleh sertifikat Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bisa mengajukan untuk bekerja di perusahaan sesuai bidang tersebut. Ada juga Perawat Home Care, yang bekerja untuk kebutuhan individu di rumah misalnya mengurus Panti Werdha. Atau ingin memilih menjadi akademisi dan peneliti, contohnya Dosen.

Kenapa Harus Memilih Kuliah Keperawatan?

Karena menjadi perawat bisa lebih dekat dengan pasien. Selain itu perawat bukan hanya berfokus pada pemulihan pasien tapi memiliki peran Holistik (Caring) termasuk terhadap keadaan psikologis pasien. Perawat akan menjadi profesi yang selalu ada, dari sejak dulu sampai masa yang akan datang. Mungkin beberapa operasi yang dijalankan sekarang bisa digantikan teknologi (robot). Namun robot tidak akan memberikan perhatian khusus pada pasien yang membuat pasien merasa nyaman. Contohnya bila pasien merasakan sakit perawat perawat yang akan membantu menenangkan, juga bagaimana mengatasi nyeri. Peluang pekerjaan perawat masih sangat terbuka lebar. Satu RS saja, staf keperawatan yang dibutuhkan sekitar 60%-80% dari total staf yang ada. Bisa dibayangkan? Itu hanya satu RS, sedangkan di Indonesia memiliki banyak sekali RS.

Perjuangan Kuliah dari Kak Ninis

Kak Ninis yang juga merupakan relawan KSR PMI Kota Surakarta ini awalnya tidak berniat untuk kuliah di Keperawatan. Setelah lulus SMA, Kak Ninis sering ikut seleksi masuk ke berbagai perguruan tinggi. Pengalaman Kak Ninis sampai dengan 6 kali ditolak masuk di banyak universitas dan politeknik. Sempat hampir putus asa dan menyerah. Kemudian mencoba lagi untuk mendaftar Seleksi Masuk Universitas Diponegoro (UNDIP)  Jalur Ujian Mandiri dan Ujian Mandiri di Politeknik Kesehatan (Poltekes) Kemenkes Semarang. Pengumuman lolos pertama dari Poltekes Semarang Program Studi D4 Kebidanan. Seminggu setelah pengumuman tersebut, UNDIP mengumumkan hasil seleksi UM dan Kak Ninis dinyatakan diterima di Program Studi S1 Ilmu Keperawatan yang merupakan pilihan keduanya. Mengingat banyak pertimbangan, termasuk masukan dari orang tua, akhirnya Kak Ninis memutuskan untuk memilih S1 Ilmu Keperawatan UNDIP. Kak Ninis membagikan foto dokumentasi kenangannya selama perkuliahan dan praktik klinik.


Quotes ini sangat berhubungan sekali dengan pekerjaan sebagai perawat yang berdedikasi

 

 

TIPS Lolos Perkuliahan Ala Kak Ninis

Buat yang masih bingung ingin memilih melanjutkan pendidikan dimana, Kak Ninis memberikan sedikit tips nih..

1.Belajar. Belajar. Belajar.

Karena saingan kita bukan hanya satu kelas, bukan hanya satu sekolah, tapi satu Indonesia. Tidak ada yang menjamin kita bisa lulus di jurusan tersebut, sekalipun kita juara 1 di sekolah.

2.Cari Lingkungan yang Kondusif untuk Belajar

Ada yang suka belajar sendiri atau bersama teman. Gunakan cara masing-masing untuk belajar.

3. Cari Informasi

Tanyakan ke guru, teman, kerabat, kakak tingkat tentang jurusan impian dan universitas tujuan kita Bisa tentang jalur masuk, daya tampung, atau profil alumni dari sekolah. Bisa juga lewat internet termasuk di Kupas Jurusan ini.. J Dapatkan informasi sebanyak-banyaknya.

4. Tentukan Pilihan Jurusan dan Universitas Sesuai dengan Kemampuan, Bukan Keinginan

Terlalu berangan di jurusan bagus atau universitas terkemuka boleh. Tapi lihat juga batas kemampuan kita. Baik secara akademis (kemampuan belajar dan memahami pelajaran) serta kemampuan finansial (dana kuliah).

 

Atur Strategi Terbaik Kalian

Share:
Blue Fire Pointer

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.