Bicara tentang pergerakan mahasiswa tentu bicara tanggung jawab yang melekat di dalam diri seseorang yang menyandang gelar sebagai mahasiswa. Mahasiswa di pandang sebagai kaum elite, dengan pendidikan tinggi yang sedang dicicipinya. Selain tanggung jawab akademik ada juga tanggung jawab sosial tanggung jawab sosial yang ada di pundak para mahasiswa. Adanya tanggung jawab ganda yang didapatkan mahasiswa tersebut seharusnya menumbuhkan kesadaran bahwa tugas seorang mahasiswa tidak hanya menuntut ilmu di kelas dan mencari nilai untuk sekedar lulus tetapi juga bisa menjadi solusi di tengah persoalan masyarakat.
Kelas mahasiswa berada di tengah,
dia akan bersinggungan dengan kepentingan rakyat kecil dan penguasa. Sebagai
kaum intelektual tentu mahasiswa menjadi harapan dan tumpuan untuk terus
memperjuangkan hak-hak rakyat yang kadang tidak sesuai dengan kebijakan yang
diterapkan oleh penguasa. Mahasiswa sebagai penyambung lidah rakyat juga tidak
pragmatis dalam menyampaikan gagasan dan aspiraasi. Sebagai kaum intelektual
yang terdidik tentu dalaam mencari sebuahsolusi harus ada kajian yang mendalam
sehingga nanti dapat merumuskan sebuah solusi strategis dan ideologis yang bisa
ditawarkan kepada penguasa untuk diaplikasikan.
Jangan pandang mahasiswa tidak
bisa merumuskan sebuah solusi atas permasalahan sosial yang ada. Mereka bisa
membuat kelompok-kelompok kajian dengan berbagai pihak sesuai dengan disiplin
ilmunya. Kampus sebagai lembaga pendidikan tinggi tentu penuh dengan berbagai
pergulatan intelektual dan ideologi sehingga sangat cocok untuk menjadi basis
kajian dalam merumuskan sebuah solusi yang akan disampaikan. Pandanglah
permasalahan dari banyak sudut bukan hanya dari perspektif kaum intelektual.
Ada sebuah pertanyaan yang cukup
menggelitik ketika mendapat pertanyaan, “Untuk apa sih demo gak jelas?”.
Mungkin jika yang bertanya demikian mahasiswa yang hanya kuliah di dalam kelas
dan tidak pernah aktif di dunia organisasi aku akan memaklumi, tetapi yang
bertanya adalah mahasiswa yang juga aktivis organisasi.
Selama ini kita mendengar aksi
demonstrasi yang terbayang adalah longmarch
di jalan, berkoar-koar di bawah terik matahari, bakar bam di tengah jalan,
merusak fasilitas umum, atau dibubarkan paksa lewat gas air mata. Tentu aksi
demonstrasi tidak sesempit itu. Ada makna yang lebih luas terkait aksi
demonstrasi terutama oleh mahasiswa, sarekat buruh, dan organisasi pergerakan
lainnya.
Aksi demonstrasi merupakan sebuah
langkah strategis untuk menyampaikan tuntutan, kritikan, aspirasi, dan solusi
ketika berbagai langkah-langkah sebelumnya menemui kegagalan seperti dialog dan
audiensi dengan pihak berwenang. Aksi demonstrasi sebagai upaya akhir dalam
memperjuangkan apa yang menjadi harapan. Tidak hanya berorasi koar-koar tanpa
makna, tetapi dalam aksi demonstrasi juga membawa sebuah hasil perumusan kajian
yang panjang serta mendalam. Aksi demonstrasi juga berarti sebagai sikap
keberpihakan kepada kaum yang tertindas sehingga peran sebagai oposisi kritis
terhadap penguasa akan terus hidup. Namun sekarang, aksi demonstrasi mendapat
cemoohan dan tidak mendapat simpati publik karena bagi mereka papun yang
dilakukan toh hasilnya sama saja. Padahal kita tahu bahwa perubahan yang besar
berawal dari pergerakan yang kecil.
Dalam era demokrasi saat ini,
ketika kebebasan berpendapat semakin luas maka akses informasi perkembangan
situasi terkini akan mudah didapatkan. Kondisi tersebut seharusnya menjadikan
mahasiswa lebih melek kondisi bangsa yang terjadi saat ini. Sebagai mahasiswa
tentu kita punya peran dan passion
masing-masing, tidak bisa kita sama ratakan semua. Mahasiswa tidak hanya kuliah
di dalam kelas tetapi dia juga bisa kuliah dengan menembus batas-batas ruang
kelas seperti aktif organisasi atau kompetisi. Ada mahasiswa yang lebih
tertarik terhadap dunia pergerakan maka dia mengembangkan intelektualitasnya
dengan membaca, menulis, dan berdiskusi terkait sosial politik, ada juga yang
tertarik di dunia akademik dengan mebuat karya ilmiah dan terjun dalam
aktivitas sosial masyarakat. Setiap mahasiswa harus mempunyai peran di
bidangnya masing-masing dan dengan cara mereka masing-masing. Apapun narasi
yang disampaikan muara tujuan yang hendak kita capai sma, kesejahteraan. Mari
saling menguatkan agar apa yang menjadi cita-cita bersama kita segera menemui
jalannya.
0 komentar:
Posting Komentar