Kadang hidup butuh imajinasi negeri dongeng

Kamis, 28 Mei 2020

ABOUT BULLYING


Berikut adalah rangkuman dari Kulwap “About Bullying” bersama SATGAS PPA Sardonoharjo, Atikah Nurul Khasanah, S.Psi (IG: @atikah.n.h) yang diikuti pada Sabtu, 23 Mei 2020

Fenomena Bullying Saat Ini
Baru-baru ini ada sebuah video beredar tentang sebuah kasus bullying yang dialami seorang anak yang berjualan jalangkote di Sulawesi Selatan. Itu menandakan bahwa di Indonesia rawan sekali dengan yang namanya bullying.
Fenomena bullying bisa terjadi kapan saja, dimana saja, dan dilakukan oleh siapa saja. Menurut catatan KPAI di Indonesia sendiri dalam kurun waktu 9 tahun, sejak 2011 hingga 2019, ada 37.381 pengaduan kekerasan terhadap anak. Untuk bullying baik di pendidikan maupun sosial media, angkanya mencapai 2.473 laporan dan trennya terus meningkat.

Arti Sesungguhnya Bullying
Bullying dikenal juga sebagai peer victimization atau relation aggression. Di beberapa negara bullying disebut ijime (Jepang), faints de violence (Perancis), Prepotenza (Italia). Sedangkan di Indonesia bullying diartikan sebai perundungan.
Bullying atau perundungan adalah tindakan apabila seseorang/sekelompok orang merasa lebih kuat/lebih berkuasa dengan sengaja menyakiti/menakut-nakuti orang yang lebih lemah. Tindakan ini dipersepsikan oleh korban akan berulang lagi dan cenderung sering. Kata bullying digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena oleh seseorang atau sekelompok orang yang merasa “berkuasa” terhadap seseorang ataupun sekelompok orang yang merasa tidak berdaya melawan perlakuan ini.

Penyebab Terjadinya Bullying
Bullying terjadi karena datang dari 2 faktor, dari sisi korban dan sisi pelaku. Mari kita bahas satu persatu.
KORBAN
1.Penampilan Fisik
Penampilan fisik biasanya meliputi kelebihan dan kekurangan, berat badan, menggunakan kacamata, menggunakan behel, menggunakan pakaian yang dianggap tidak keren seperti orang-orang lainnya.
2.RAS
Ini biasanya terjadi ketika seseorang masuk pada lingkungan dan dianggap minoritas. Beberapa survey penelitian juga menunjukkan bahwa bullying akibat RAS yang berbeda memang cukup sering terjadi.
3.Terlihat Lemah
Biasa terjadi bila seseorang terlihat lemah dan tidak suka melawan. Bullying melibatkan ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku dan juga korban. Pelaku tentunya merasa sebagai pihak yang lebih kuat dan mendominasi korban yang lemah.
4.Tidak Mudah Bergaul
Selain karena lemah, tidak mudah bergaul dan memiliki sedikit teman menjadi salah satu penyebab bullying.
PELAKU
1.Memiliki Masalah Pribadi
2.Pernah Menjadi Korban Bullying
3.Iri Pada Korban
4.Kurangnya Pemahaman
5.Mencari Perhatian
6.Kesulitan Mengendalikan Emosi
7.Berasal dari Keluarga Disfungsional
8.Merasa Bullying Sangat Menguntungkan
9.Kurangnya Empati

Bentuk-Bentuk Bullying
Ada 2 bentuk bullying
1.Direct Bullying (Perundungan Langsung), antara lain verbal bullying, physical bullying, gesture bullying.
2.Indirect Bullying (Perundungan Tidak Langsung), antara lain extortion dan e-bullying/cyber bullying.

Dampak Bullying
Ada beberapa efek samping yang terjadi akibat bullying.
1.Ketakutan, stres, depresi, maupun rasa cemas berlebihan.
2.Timbul pemikiran untuk bununh diri atau melukai diri sendiri.
3.Mengalami masalah di sekolah.
4.Memiliki masalah suasana hati, tidur, nafsu makan, dan juga tingkat energi.

Bila sudah merasa tidak nyaman, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi bullying.
1.Ceritakan pada orang dewasa yang dapat dipercaya. Ceritakan pada orang tua atau guru yang memiliki otoritas untuk menindaklanjuti.
2.Abaikan penindasan dan jauhi. Penindas akan merasa senang apabila mendapatkan reaksi seperti yang diinginkan, maka menjauh adalah salah satu langkah yang dapat digunakan.
3.Tingkatkan keberanian dan rasa percaya diri. Tunjukkan pada lingkungan sekitar bahwa diri kita bukan orang yang lemah dan mudah ditindas.
4.Bicara baik-baik dengan pelaku. Tunjukkan bahwa apa yang dilakukan pelaku bukan hal yang baik dan bahkan berbahaya.
5.Bantu teman yang menjadi korban. Jika menyaksikan perilaku bully, jangan diam saja dan cobalah untuk memberi dukungan pada korban.
6.Rekam dan laporkan kepada lembaga yang concern menangani ini, psikolog maupun pihak berwajib.

Pemerintah di Indonesia sudah banyak melakukan upaya untuk mengurangi bullying di era sekarang. Ada beberapa lembaga yang jika terdapat kasus bullying bisa langsung bisa dilaporkan, di tingkat desa ada PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak), di tingkat kecamatan dan kota ada P2TP2A, Puspaga, KPAI, dan lembaga-lembaga swasta lainnya.


Bedanya Perkelahian dan Bullying
Jika Perkelahian
⚫ Punya kekuatan yang sama
⚫ Terjadi sesekali
⚫ Kebetulan
⚫ ecek-ecek
⚫ Reaksi emosional setara
⚫ Tidak mencari kekuatan dan perhatian
⚫ Tidak berusaha mendapatkan sesuatu
⚫ Penyesalan / penyesalan kemudian bertanggung jawab
⚫ Upaya memecahkan masalah.

Jika Bullying
⚪ Ketidakseimbangan kekuatan
⚪ Tindakan negatif / berulang yang diulang
⚪ Serius dengan ancaman bahaya fisik atau emosional. Upaya untuk menyakiti melalui penghinaan & pengucilan yang mempengaruhi status sosial & hubungan para korban
⚪ Reaksi emosional yang kuat dari korban; sedikit atau tidak ada reaksi dari pelaku intimidasi
⚪ Mencari kekuatan & kontrol
⚪ Berusaha mendapatkan kekuatan, hal-hal atau materi atau mendapatkan popularitas
⚪ Tidak ada penyesalan - menyalahkan korban. Mungkin atau tidak menunjukkan penyesalan. Pendekatan manipulatif, mungkin mereka mencoba membuat kepercayaan korban apa yang mereka rasakan tidak nyata.
⚪ Tidak ada upaya untuk memecahkan masalah, dapat menyangkal ada masalah. Biasanya lebih cenderung menantang korban dengan menanyakan contoh spesifik perilaku mereka. Korban tidak dapat mengartikulasikan karena dinamika sosial yang kompleks.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blue Fire Pointer

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.