Pola
pikir adalah pola-pola dominan yang menjadi acuan utama seseorang dalam
bertingkah laku. Pola pikir merupakan pola yang menetap dalam pikiran bawah
sadar seseorang, keyakinan merupakan bagian dari pola pikir. Terbentuknya pola
pikir dipengaruhi oleh pengalaman yang direkam sejak masa kecil (imprint). Rekaman bawah sadar ini berasal dari lingkungan dimana
seseorang itu berada, ada lingkungan
yang bersifat positif dan ada juga yang negatif. Contoh pola pikir adalah adanya
keyakinan di masyarakat, bahwa semakin banyak anak maka semakin banyak rezeki
yang datang. Hal ini menjadi
keyakinan masyarakat sehingga mempengaruhi
perilaku masyarakatnya.
Pola
pikir seseorang digolongkan menjadi dua jenis, yaitu pola pikir tetap (fixed mindset) dan pola pikir berkembang
(growth mindset). Keduanya digunakan
untuk melihat dunia dan hidup
sukses yang diawali dan memahami diri sendiri, orang-orang di sekitar dan
lingkungan.
1.
Pola
Pikir Tetap (Fixed Mindset)
Dalam
pola pikir tetap, Anda diajak menyadari bahwa Anda merasa adalah Anda yang
sekarang, menganggap kecerdasan dan bakat Anda tidak dapat berubah, serta
meyakini adanya takdir Anda hanya menjauhi tantangan dan kegagalan. Kualitas
hidup Anda sudah ditetapkan melalui mindset
tetap menuju arah pemahaman dan penegasan atas intelegensia (kecerdasan), kepribadian
dan karakter. Pola pikir ini tidak dapat ditingkatkan. Pola pikir tetap ini
bersifat negatif,
pesimis, tidak percaya diri, puas dengan keadaan yang sekarang, dan sebagainya.
2.
Pola
Pikir Berkembang (Growth Mindset)
Dalam pola pikir
berkembang, Anda diajak memandang diri secara dinamis (tidak tetap)
sebagai sebuah karya yang terus-menerus berkembang dan meyakini takdir Anda adalah hidup dalam
perkembangan dan pemanfaatan peluang. Pola pikir berkembang dapat dijadikan
pedoman untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan kapan
saja. Kualitas dasar pribadi dapat dikelola melalui upaya-upaya tertentu agar
menjadi lebih sukses. Pola pikir ini dapat dikembangkan melalui praktik,
pelatihan, dengan cara atau metode yang tepat. Pola pikir berkembang bersifat
positif dan optimis, selalu ingin berusaha, berjuang terus, percaya bahwa bisa
maju dan sebagainya.
Dengan
kata lain, peredaan antara pola pikir tetap dengan pola pikir berkembang adalah
sebagai berikut :
POLA
PIKIR
|
|
Tetap
/ Negatif
|
Berkembang
/Positif
|
Merasa
orang yang gagal
Negative
thinking
Bermalas-malasan
Kurang
percaya diri
Rendahan
Egois
Tertutup
Merasa
diri sebagai orang bodoh
Hidup
itu menyedihkan
Mudah
menyerah
Berfikir
demikian;
“Lantai itu kotor sulit dibersihkan karena
ada bercak cat yang sulit dipersihkan”
“Rumput itu tumbuh dengan cepat, percuma
saja saya potong toh nanti akan tumbuh lagi”
|
Semangat
kerja keras
Percaya
diri
Pengabdian
Kreatif
yang positif
Loyalitas
dan dapat dipercaya
Jujur
Tekun
Berani
menerima tantangan
Tidak
takut salah
Berani
mencoba
Berfikir
demikian (berusaha tanpa henti);
“Lantai kotor pasti bisa dibersihkan”
“Rumput akan saya potong secara rutin”
|
Kaitannya
dengan kedua pola pikir tersebut, maka muncul dua makna kemampuan manusia,
yaitu kemampuan tetap (fixed ability)
dan kemampuan yang bisa diubah (changeable
ability) yang dapat diubah melalui proses pembelajaran.
Mindset merupakan bagian penting dari
kepribadian yang dapat diubah. Dengan memahami kedua mindset tersebut, Anda mulai diajak berpikir dan bereaksi dengan
cara-cara baru menggapai kesuksesan dan kebahagiaan baru yang luar biasa.
Meskipun seseorang memiliki mindset
tetap, namun tidak selamanya mereka akan berpola pikir tetap. Mindset mereka bisa berubah menjadi pola
pikir berkembang.
Pikiran dan
Otak Manusia
Pada awalnya otak dianggap
sebagai suatu alat yang
tidak penting, kurang mendapat perhatian karena hanya segumpal benda cair
(lembek) dan kecil. Dalam perkembangan, otak dianggap sebagai sesuatu yang
luar biasa hebatnya. Otak sebagai alat perekam yang paling cermat diyakini
merupakan faktor penggerak perilaku manusia. Otak memiliki
dua sisi bagian yang masing-masing memiliki fungsi sendiri-sendiri, yaitu otak kanan
dan otak kiri.
Tabel
Fungsi Otak
Otak Kiri
|
Otak Kanan
|
Cara
berpikir sesuai untuk tugas-tugas teratur, ekspresi verbal, menulis, membaca,
asosiasi auditorial, menempatkan detail dan fakta, fonetik, serta simbolisme
|
Cara
berpikir sesuai cara untuk mengetahui yang ersifat non-verbal, seperti
perasaan / emosi, kesadaran yang bberkenaan dengan perasaan, kesadaran
spasial, pengenalan entuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna, kreatifitas
dan visualisasi
|
Kontrol
gerak motorik tuuh sebelah kanan
|
Control
gerak motorik tuuh sebelah kiri
|
Rasional,
logis, Linier, Konvergen, Formal
|
Relasional,
intuitif / seni, kreatifitas, Divergent, informal
|
Urut,
rinci
|
Acak,
holistic
|
Kemampuan
dalam penguasaan otak akan mengantarkan Anda kepada pemahaman individu dengan
baik dan kemampuan cara mengelola manajemen berpikir yang efektif. Ada kekuatan
dalam pikiran. Bermanfaat bila positif dan merusak bila negative.
Mengenal bagaimana pola pikir
seseorang dengan mengenali kecenderungan perilakunya sekaligus mengetahui
apakah dia meningkatkan kemampuan kerja otaknya atau sebaliknya.Proses Pembentukan Pola Pikir
Menurut Adi Wiragunawan (2007), proses pembentukan pola pikir depengaruhi oleh adanya lima faktor, yaitu:
1. Repetisi,
sesuatu yang terus-menerus akan menembus filter mental yang ada di pikiran
sadar masuk ke pikiran bawah sadar. Contoh; adanya keberadaan iklan televise
mempengaruhi pola pikir remaja.
2. Identifikasi
kelompok atau keluarga, hal-hal yang dipercaya kelompok atau keluarga biasanya
masuk dalam diri dan diadopsi sebagai mindset.
3. Ide
dari figure yang memiliki otoritas, apa yang disampaikan idola atau tokoh
terkemuka akan diterima sebagai kebenaran menembus pikiran bawah sadar.
4. Emosi
yang intens, pengalaman dari emosi yang sangat intens akan sangat mudah menjadi
mindset yang kuat.
5. Kunci
alfa, adalah kondisi seperti masa kanak-kanak, apa yang masuk dalam bawah sadar
akan langsung diterima sebagai kebenaran.
Teknik Peruahan Pola Pikir
Berikut
ini merupakan cara-cara pengembangan pola pikir seseorang yaitu;
1. Menentukan
tujuan pengemangan diri secara jelas. Setiap orang hendaknya memiliki tujuan
hidup, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan pengembangan diri
haruslah dibuat secara jelas dan dapat diukur. Misalnya, seorang pelajar
memiliki tujuan pengemangan diri menjadi siswa teladan dengan selalu disiplin
dan mendapat peringkat tiga esar di sekolah,dan sebbagainya.
2. Mengenali potensi pola
pikir anda. Apakah pola pikir selama ini cenderung
yang tetap atau pola pikir berkembang. Lakukan analisis dan jadikan pola pikir
yang dimiliki adalah pola pikir berkembang.
3. Identifikasi faktor-faktor internal dan
eksternal yang menghambat pengembangan diri.
Anda harus menjadi individu yang memiliki komitmen yang kuat, sehingga meskipun
Anda mendapatkan hambatan dari factor internal maupun eksternal, Anda bisa
mengatasinya.
4. Mencoba menghapus
rekaman bawah sadar yaitu peristiwa yang
membuat Anda mengalami trauma dsn sakit hati. Masa lalu biarlah berlalu. Yang
penting Anda harus bangun dari masa lalu yang suram dan mennyakitkan, karena
bagaimana pun juga Anda tidak bisa mengubah masa lalu.
5. Berani mengambil resiko.
Resiko adalah konsekuensi yang harus diambil bila Anda ingin beruah. Jangan
terlalu berorientasi pada resiko yangakan dihadapikarena hanya akan menghambat
Anda untuk memulai langkah menuju sukses.
6. Mencari feedback terus menerus.
Orang lain lebih pintar dalam memberikan penilaian kepada diri Anda. Terima dan
ubah bila kritikan itu baik.
7. Keberanian untuk
memulai sangat diperlukan. Bila Anda sudah masuk
dalam suatu peristiwa, maka Anda akan mengetahui hambatan dan resiko yang sebenarnya
terjadi.
8. Belajar dari pengalaman.
Jangan biarkan pengalaman berlalu begitu saja. Anda harus mempelajarinya dan
mempergunakannya di masa sekarang dan masa yang mendatang.
9. Lakukan evaluasi dan
perbaikan secara terus-menerus. Jangan pernah
berhenti pada sati titik kesuksesan karena masih ada kesuksesan lain yang harus
dicapai.
Faktor-Faktor
Internal yang
Mempengarugi Pola Pikir
1) Blok persepsi.
Setiap peristiwa yang terjadi, seseorang akan memberikan arti tersendiri.
Kurang teliti akan informassi karena asumsi yang tidak akurat berakibat mudah
terjebak dalam suatu masalah. Pada akhirnya seseorang kesulitan untuk melihat
masalah tersebut secara sederhana dan objektif. Tidak dapat melihat masalah
dari berbagai sisi dan prasangka yang menghambat. Hal ini dipengaruhi latar
belakang, pengalaman, dan sebagainya.
2) Blok ego,
yaitu selalu nganggap diri paling sempurna dan selalu mrnyalahkan orang lain.
Orang ini tidak dapat menghadapi kekurangan diri dengan cara merendahkan orang
lain. Selain itu, individu ini mengabaikan bertanggung jawab, berorientasi pada
apa yang saya peroleh dan semuanya tampak suram saat hal yang diinginkan tidak
tercapai.
3) Blok intelektual,
melakukan sesuatu karena kebiasaan, bukankarena tepat dan berguna. Berpedoman
bahwa “benar atau salah, tetap harus begini!”. Terjebak dalam logika sendiri,
terlalu bergantung pada ‘analisis rasional’ sehingga mengabaikan intuisi dan
imajinasi.
4) Blok emosi,
misalnya takut membuat kesalahan, tidak bisa membedakan anatara realita dengan
fantasi, sedih, khawatir berlebihan, tidak menyadari bahwa seseorang selalu
mempunyai piilihan dalam menentukan reaksi atas suatu peristiwa, serta emosi
yang tidak terkendali dan kurangnya kebesaran hati, empati, dan penghargaan
kepada diri sendiri.
Faktor-Faktor
Eksternal yang Mempengaruhi Pola Pikir
(1) Faktor
lingkungan, selalu
menyalahkan lingkungan (keadaan), memandang diri sendiri sebagai korban.
(2) Faktor teman sejawat,
kesulitan dan menerima perbedaan dan kurang percaya pada kerja sama
(3) Faktor iklim kerja,
bergantung kepada orang lain untuk memecahkan masallahnya.
(4) Faktor pimpinan yang
auditokrasi, tidak menghargai pendapat anak buah, tidak memberikan kesempatan
kepada orang lain, dan kurang memberikan penghargaan.
(5) Faktor perkembangan IPTEK
sebagai media dalam mempengaruhi masa.
(6) Faktor globalisasi,
proses yang memungkinkan kejadian di suatu belahan dunia berakiat penting bagi
individu dan komunitas di bagian dunia lain.
Analisis Faktor
Internal dan
Eksternal Pola Pikir
Untuk melakukan perubahan pola pikir dan paradigma serta mengatasi tantangan diperlukan membangun keterampilan pembelajaran. Mempelajari perubahan pola pikir, jika ingin perubahan kecil, maka garaplah perilaku Anda dan apabila ingin perubahan besar, maka garaplah mindset Anda. Cara yang ideal adalah dengan mempelajari faktor internal dan eksternal melalui pembelajaran sepanjang hayat. Tahapan yang harus dilalui adalah menjadikan diri pribadi sebagai individu pembelajar, menjadikan keluarga yang mmau belajar dan menjadikan organisasi yang mau belajar (organisasi pembelajar).
0 komentar:
Posting Komentar