Fitri Maimunah
Universitas
Negeri Semarang
Tujuan
pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya. Salah satu program untuk mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya yang dilakukan pemerintah adalah dengan program penguatan
karakter melalui jalur pendidikan. Pendidikan karakter adalah kunci pembangunan
peradaban bangsa yang menjunjung tinggi integritas nilai dan kemanusiaan.
Harapan dari penanaman pendidikan karakter adalah tercapainya keseimbangan
antara pengetahuan dan budi pekerti.
Permasalahan
korupsi menjadi salah satu permasalahan paling kompleks di Indonesia. Korupsi
di Indonesia sudah membudaya dan hampir dianggap wajar oleh masyarakatnya.
Upaya pemerintah dalam memberantas korupsi ini adalah dengan mendirikan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun perlu juga tindakan preventif, salah satunya
dengan pendidikan karakter anak usia dini.
Usia
dini merupakan masa yang tepat untuk membangun pondasi awal akhlak mulia dalam
diri tiap individu. Penerapan pendidikan karakter pada anak usia dini sangat
penting karena anak berada pada masa emas (golden
age) yang pada masa tersebut anak mengalami perkembangan kemampuan yang
sangat pesat.
Pendidikan
anak usia dini harus bersifat holistik dan terpadu. Sejalan dengan jurusan yang
saya ambil, yaitu PG PAUD maka dalam upaya penanganan pendidikan karakter ini
saya mengajukan gagasan pembinaan pendidikan dengan menggunakan metode yang
disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Metode yang digunakan adalah
melalui metode yang menyenangkan salah satunya dengan bermain.
Salah
satu upaya untuk menumbuhkan pendidikan karakter antikorupsi pada anak usia dini
adalah melalui permainan tradisional. Terdapat banyak nilai budaya bangsa dalam
permainan tradisional antara lain jujur, kepemimpinan, ikhlas, kerjasama,
berpikir kritis dalam pemecahan masalah, kerja keras, tidak sombong, displin,
menghargai orang lain, dan mematuhi peraturan. Dunia anak adalah dunia bermain.
Bermain dipilih sebagai metode membentuk karakter baik (good charachter). Permainan tradisional sangat tepat untuk
mengoptimalkan pendidikan karakter. Menurut Harlock, pola permainan yang dapat memotivasi
perkembangan sosial anak adalah pola permainan yang bernuansa sosial, yaitu
pola permainan yang melibatkan interaksi dengan teman sebaya. Permainan
tradisional menyediakan suasana tersebut. Beberapa karakter yang dapat
mengembangkan karakter antikorupsi antara lain gobak sodor, congklak, jur-juran (bentengan), dan engklek.
Saya
dengan beberapa teman sebagai seorang anak muda yang peduli dengan pendidikan
karakter dan kebudayaan tradisional bangsa membentuk sebuah komunitas bernama
“Gubug Simbah”. Tujuannya adalah mempopulerkan kembali permainan tradisional
pada anak usia dini di kota yang hampir tidak dikenal lagi. Komunitas ini sudah
bergerak di Kota Semarang, lebih tepatnya di Kelurahan Tinjomoyo. Harapannya
komunitas ini dapat menyebarkan virus kebaikan ke seluruh anak lainnya di
berbagai daerah di Indonesia melalui perantara para pemuda yang peduli.
0 komentar:
Posting Komentar