Kadang hidup butuh imajinasi negeri dongeng

Senin, 28 September 2020

BAHASA INDONESIA: YANG KAMU KIRA MUDAH, TAPI TIDAK SEMUDAH ITU

 Apa itu Bahasa dan Sastra Indonesia?

Bahasa dan sastra Indonesia atau biasa disebut dengan BSI merupakan bidang ilmu yang di dalamnya mempelajari bahasa Indonesia dari segi kebahasaan dan kesastraan.

Dari segi kebahasaan yakni bagaimana tata bahasa terbentuk, dari mulai pembentukan kata, kalimat, hingga wacana.

Sedangkan dari segi kesastraan berarti segala hal yang berkaitan dengan dunia sastra yakni menganalisis sastra (puisi, prosa, drama), kritik sastra, membuat sastra, hingga mengapresiasi karya sastra.

Nah, di jurusan BSI Unnes ada 2 prodi yakni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Sastra Indonesia. 

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia selain diberikan keilmuan yg berkaitan dgn bahasan dan sastra, juga mempersiapkan mahasiswanya untuk menjadi pendidik. Jadi, Mata kuliah-mata kuliah yg diberikan dipersiapakan utk mengajar, seperti strategi pembelajaran, media pembelajaran, kurikulum, dsb. 

Sedangkan prodi Sastra Indonesia dipersiapkan agar mahasiswanya lebih mendalami bidang bahasa dan juga kesastraan, bukan untuk menjadi pendidik. Misalnya lebih mendalami terkait sejarah sastra, sosiologi sastra, psikologi sastra, dsb.


Kenapa sih kuliah di bahasa Indonesia? Padahal bahasa Indonesia kan bahasa yang sudah kita pelajari sejak berada di bangku sekolah? 

Nah, pertanyaan tersebut mungkin sering kita dengar dan tentunya kakak sebagai anak bahasa Indonesia sendiri pun sering mendapat pertanyaan tersebut 😅 Bahkan beberapa orang sempat psimis karena merasa jurusan yang mereka tempuh sekarang kurang memberikan benefit.

Dalam jurusan bahasa dan sastra Indonesia, kita tidak hanya belajar tentang bagaimana menggunakan kalimat yang baik dan benar, menemukan gagasan pokok seperti yang telah kita dapatkan ketika di bangku sekolah yaa .. 

Nah, belajar Bahasa dan Sastra Indonesia lebih dari itu. 

Jadi, yg menjadi pegangan kita sebagai anak BSI ada 4 keterampilan bahasa yakni membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan.

Nah keempat keterampilan tersebut  kita kupas sedalam mungkin sampai ke akar-akarnya. 

Contoh: 

Membaca bisa dilakukan dgn banyak model,metode dan teknik

Model bawah atas, timbal balik. Metode SQ3R (survei, question, reading, recite, and review). Teknik skimming, scanning. Dan masih banyak lagi, itu baru dr aspek keterampilan membaca yaa .. 

Belum lagi 3 aspek keterampilan yg lain 🌻


Contoh lain nih: 

Kita mempelajari teori-teori lingusitik, setelah itu fonologi (pelafalan bunyi yg tepat, keluarnya dari mana) 

Lalu bagaimana pembentukan katanya (morfologi), pembentukan kalimatnya (sintaksis) hingga nantinya menjadi sebuah wacana yg utuh. Lalu kita bisa juga melihat bagaimana sisi ilmu  semantiknya (makna kalimat) sudah sesuai kah penggunaannya atau belum.

Luar biasa yaa tahapannya 😅👏🏻


Nah selain itu,

Bidang keilmuan lain juga kita analisis dr segi kebahasaan nih, misalnya ilmu sosiologi, dlm ilmu bahasa Indonesia jadi sosiolinguistik, yaps sosiologi+lingusitik. 

Ilmu sosiolinguistik merupakan cabang ilmu linguistik yg mempelajari bahasa dlm hubungan pemakainya di masyarakat.

Jadi kita menganalisis bagaimana pemakaian bahasa di masyarakat, tempat pemakaian bahasanya jg dapat mempengaruhi, variasai bahasa apa saja yg bisa digunakan, sehingga dapat menganalisis gejala kebahasaan yg terjadi. 


Contoh: tiap orang mempunyai dialek nya masing-masing, yaps (sistem kebahasaan yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk membedakan dari masyarakat lain). Istilah mudahnya logat masyarakat A berbeda dgn logat masyarakat B.

Nah, dari situ kita tentu bisa semakin arif dlm menyikapi perbedaan. Bahkan menjadikan sebuah keberagaman yg ada dapat memperindah bahsa itu sendiri 🌈

Semakin menarik yaa mempelajari Bahasa dan Sastra Indonesia


Contoh lainnya:

Kita juga bisa mengetahui kosa kata-kosa kata yg ternyata kita juga punya loh 😄

Tentunya jadi semakin luas perbendaharaan kata yg kita punya yaa  

Misalnya nih, ada kata:

Tetikus = Mouse

Mancakrida = Outbound

Salindia = Power point

Mi dadak = Mie instant 

Calir raga = Body lotion


dan masih banyak lagi .. 

Seru ya pastinya, bisa tau kata-kata baru.

Jadi semakin bangga menggunakan bahasa sendiri, jika kata asing yg ada sudah ada padanannya di dalam bahasa Indonesia.


Peminatan di Bahasa dan Sastra Indonesia

Jika di Unnes, mahasiswa BSI bisa mengambil peminatan yg sesuai mereka inginkan pada semester 5. Nah, sebentar lagi kaka jg bakal ambil pemintan nih hehe 😄

Peminatan yg bisa diambil prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia antara lain:

1. BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing)

2. Penyuntingan 

3. Kepewaraan 

4. Jurnalistik 

Sedangkan, peminatan utk prodi Sastra Indonesia ada: 

1. Linguistik 

2. Sastra 


Peminatan-peminatan itu bisa dipikirkan dari sekarang yaa, hal apa yg menjadi passion kalian. Supaya jalan kedepannya lebih mudah dan lebih bisa menekuni bidang yg kalian sukai, biar nanti juga tidak merasa salah pemintan, jadi ga hanya ada istilah salah jurusan nih ✨

Nah, jika sudah mulai menentukan peminatan yg mau kalian ambil apa .. 

Itu nanti bisa lebih memudahkan kalian utk kedepannya mau jadi apa .. 

Yaps, betul sekali.

Kata yg sering kita gaung2 kan tentang "prospek kerja" 

Jadi, prospek kerja apa yg bisa diambil oleh anak BSI? 

Yuk lanjuttt 💨


Prospek Kerja Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

Nah, setelah lulus nanti, tidak melulu anak pendidikan hanya bisa jadi guru dan anak sastra jadi sastrawan, tidak ya teman-teman 😅

Ternyata lebih dari itu, peluang di bidang bahasa dan sastra sangat banyak dan luas. Jika kita mampu memanfaatkan kesempatan, kita bisa mencapai apa yg jadi passion kita.

Pekerjaan prestisius yang bisa kita dapatkan, antara lain. 

Guru Bahasa Indonesia

Dosen Bahasa Indonesia

Pengajar BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing)

Peneliti Bahasa dan Sastra Indonesia

Praktisi Bahasa 

Pewara

Wartawan 

Penulis 

Jurnalis

Sastrawan

Dosen Sastra/Linguistik 

Creator film 

Editor dan penyunting buku/koran/majalah

Kritikus Sastra 

Kolumnis

Bekerja di Badan Bahasa 


Wahhh .. banyak sekali yaa ternyata.

Beberapa pekerjaan tersebut bisa dijadikan pandangan bagi teman-teman yg mau kuliah di BSI yaa. 

Tapi tetap dijadikan catatan bahwa kuliah tidak hanya sekadar utk mendapatkan pekerjaan, tapi juga ilmunya 🤗


Oh iyaa, tambahan informasi ya adek-adek yg mau kuliah nih 

Ketika kuliah nanti, jangan sia-sia kan berbagai peluang dan kesempatan yang ada yaa .. 

4 tahun waktu yg sangat singkat, jadi manfaatkanlah sebaik mungkin.

Ada kegiatan apa, diikuti. 

Ada event atau lomba apa, diikuti.

Kalian juga tidak harus sendiri belajarnya, bisa minta bimbingan bapak ibu dosen di luar jam pelajaran. Pasti diarahkan, kaka yakin. Justru beliau-beliau akan membimbing dgn lebih intens jika adek-adek mau menekuinya.

Misalnya minta arahan untuk diajari bagaimana cara menulis karya ilmiah yang baik, Bagaimana membuat novel yg menarik, dsb 

Pokoknya temukan dulu passion kalian di bidang apa, kebahasaan atau kesastraan? 

Geluti lah satu hal tapi maksimal.

Misalnya nih, kaka lebih punya passion di kebahasaan yg berhubungan dgn karya ilmiah. Nah, kak Nailul geluti itu semaksimal mungkin, supaya hasilnya nanti juga bisa ngena banget di diri sendiri tentunya. 

Eitss, tapi .. juga tidak menutup kemungkinan utk mencoba banyak hal yaa .. karena tidak ada salahnya agar lebih banyak pengalaman.

Hal terpenting adalah tetap tekunilah passion kalian, apa yg kalian rasa itu adalah "aku banget" 🤗

Semagat berproses dan berprogres ✨

Share:

Jumat, 04 September 2020

BELAJAR BERMASYARAKAT DENGAN ILMU SOSIOLOGI

 Manusia sebagai makhluk sosial tentu membutuhkan sebuah interaksi di masyarakat. Nah, interaksi bermasyarkat ini ternyata diamati dan dipelajari dalam Ilmu Sosiologi.

Lebih lanjut tentang Jurusan Sosiologi di perguruan tinggi kita bakal bahas bareng Kak Rahayu dari Universitas Sumatera Utara. Berikut profilnya..

 

Apa itu Sosiologi?

Sosiologi dimulai pada awal abad ke-19. Istilah sosiologi pertama kali dimunculkan pada tahun 1842, yaitu oleh Auguste Comte seorang ilmuwan Perancis yang pertama kali mencetuskannya. Comte pun diangkat sebagai bapak sosiologi. Sosiolofi lahir karena para ilmuwan di Eropa menganggap perlu mempelajari masyarakat secara khusus. Bagaimana kondisi masyarakat akibat perubahan sosial yang terjadi pada waktu itu. Dengan masyarakat sebagai obyek pembelajarannya, maka sosiologi dianggap mampu menjadi jalan keluar menghadapi permasalahan sosial yang ada.

Sosiologi secara umum adalah ilmu yang mempelajari masyarakat, dari segi interaksi, perubahan-perubahan, dan fenomena yang terjadi di dalamnya. Sosiologi merupakan suatu ilmu merni yang salah satu ciri utamanya bersifat empiris yang berarti bahwa Ilmu Sosiologi itu harus didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.

Buat temen-temen yang pernah belajar sosiologi di SMA, itubisa jadi gambaran umum tentang apa yang akan kalian pelajari ketika memilih kuliah di Jurusan Sosiologi nantinya. Tapi itu hanya sebagian kecil dari materi sosiologi secara keseluruhan. Mungkin, dari total 100% materi sosiologi yang ada, materi yang diberikan ketika SMA baru 5% saja. Sehingga materi sosiologi di SMA hanya bisa disebut materi pengantar saja. Dikit banget kan?

Kenapa bisa gitu? Karena materi sosiologi itu banyak dan luas banget. Kita akan belajar berbagai macam aspek kehidupan sosial. Mulai dari ruang lingkup paling kecil sekalipun, yaitu keluarga. Sampai ruang lingkup paling kompleks kehidupan interaksi antar manusia di alam semesta.

Berbagai mata kuliah yang ditawarkan untuk dipelajari nantinya, antara lain sosiologi politik, sosiologi ekonomi, kesehatan pendidikan, sosiologi perkotaan, kebudayaan, sosiologi industri, organisasi, sosiologi pedesaan, sosiologi hukum, dan berbagai macam mata kuliah seru lainnya. Banyak banget pokoknya. Seakan seluruh jurusan kuliah itu ada dalam perspektif sosiologi.

Teruss, sosiologi juga berteman dekat dengan mata kuliah statistika. Ada beberapa mata kuliah dalam cakupan statistika ini seperti  statistika sosial, pengolahan dan analisis data kuantitatif. Jadi bagi kalian yang memilih sosiologi karena menghindar dari angka serta hitung-hitungan, kalian salah besar. Karena di sosiologi ini, ilmu statistika ternyata juga memiliki peran.

 

Bagaimana Prospek Kerja Lulusan Sosiologi?

Pasti kita ingin kuliah gak 100% karena ingin nambah ilmu. Kita belajar dan mendapatkan gelar karena kita ingin punya pekerjaan  yang baik plus mapan. Walaupun ada juga sebagian orang yang memang belajar bener-bener karena mereka ingin memenuhi hasrat akan ilmu.

Indonesia sebagai negara mulrikultural yang sangat complicated membutuhkan Ilmu Sosiolofi di hampir semua sektor. Lulusan Prodi Sosiologi memiliki peluang yang besar untuk memasuki dunia kerja yang beragam, antara lain.

-Community Development

- Analisis Pasar

- Marketing

- Perbankan

- Media Cetak dan Elektronik

- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau ­Non Govermant Organitition (NGO)

- Pemerintahan (Kementrian Sosial, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Kementrian Pertanian, Kementrian Pendidikan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, BKKBN di bawah naungan Kementrian Kesehatan)

- Human Research Development (HRD)

- Lembaga Pendidikan dan Penelitian

- Konsultan

- Social Analyst

- Pendidik (Guru atau Dosen)

- Market Analist

- Perencana Pembangunan

- Ilmuwan di bidang sosial

Yang menjadi catatan adalah jurusan yang kalian ambil selama perkuliahan belum tentu akan sejalan dengan pekerjaan yang kalian lakukan nantinya. Banyak faktor memengaruhi. Jadi ketika kalian ingin memilih jurusan, pilihlah jurusan yang benar-benar menjadi passion dan keinginan pribadi dari diri kalian. Karena jika kalian iklhas dalam menjalankannya, InsyaAllah akan dimudahkan jalan kedepannya.

 

Apa bedanya Jurusan Pendidikan Sosiologi dan Sosiologi (murni)?

Jurusan Pendidikan Sosiologi bertujuan untuk mencetak tenaga guru sosiologi walaupun tidak menutup kemungkinan memilih profesi lain. Yang jelas arah utamanya menuju pembentukan tenaga pendidik sosiologi. Materi yang didapatkan di perguruan tinggi hanya sebatas ilmu dan teori pengantar sosiologi dan lebih bertujuandalam aplikasi di dunia pengajaran. Lulusan jurusan Pendidikan Sosiologi biasanya bergelar S.Pd.

Sedangkan Jurusan Sosiologi (murni) bertujuan mencetak ahli sosial yang mampu mendeteksi gejala-gejala sosial yang terjadi di masyarakat dengan kemampuan analisis yang tajam dan memberikan solusinya sesuai dengan teori-teori yang dipelajarinya dengan lebih mendalam dan sama sekali tidak ada mata kuliah keguruan. Di sosiologi murni lebih diajarkan bagaimana cara menganalisis kebijakan, dan lain-lain. Gelar S1 Jurusan Sosiologi adalah S.Sos. Jadi bisa dikatakan ilmu yang dipelajari di Jurusan Sosiologi (murni) lebih luas jika dibanding Jurusan Pendidikan Sosiologi.

Di Jurusan Sosiolofi Universitas Sumantera Utara sendiri terdapat 3 peminatan, yaitu peneliti, konsultan, dan pemberdaya. Setiap universitas memiliki bidang peminatan yang berbeda-beda, bergantung dari kebijakan program studi masing-masing.

 

Kenapa kuliah di Jurusan Sosiologi itu keren?

Memahami Manusia dengan Lebih Baik

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang interaksi sosial antar manusia atau organisasi dengan objek pembelajaran yang lebih dalam, mulai dari ras, kelas sosial, hingga budaya. Para lulusan sosiologi memiliki kelebihan berupa pemahaman akan betapa kompleksnya manusia dan lingkungan sosialnya. Dengan mempelajari ini, lulusan sosiologi bisa menganalisa, membandingkan, dan menyelesaikan masalah dari kebiasaan-kebiasaan manusia.

Memiliki Beragam Kemampuan yang Berguna

Lupakan fakta bahwa Sosiologi adalah jurusan yang membosankan dan penuh teori, walaupun memang banyak teori. Beragam pelajaran di jurusan satu ini pasalnya bisa memberikan berbagai kemampuan yang berguna bagi karier. Contohnya, kemampuan kerja sama, kemampuan memahami orang lain dan budayanya, kemampuan mengambil keputusan secara rasional, hingga kemampuan komunikasi interpersonal dengan orang dari beragam latar belakang.

Peka Terhadap Perubahan

Bukan cuma peka sama doi, tapi jurusan sosiologi juga amat sangat peka terhadap Masyarakat yang terus berubah seiring berjalannya waktu. Hal ini tentu sudah dipahami oleh para lulusan Sosiologi. Nah, kepekaan terhadap perubahan ini bisa menjadi keuntungan tersendiri karena bisa membuatmu lebih siap menghadapi perubahan dan mudah beradaptasi dengan perubahaan.

FYI, banyak dari tokoh-tokoh terkenal dunia yang ternyata lulusan dari Jurusan Sosiologi. Pasti kalian kenal kan sama Matin Luther King? Tokoh yang terkenal dalam aksinya menentang diskriminasi terhadap ornag-orang kulit hitam. Ternyata, Luther merupakan lulusan Sosiologi dari Morehouse College.

Lalu ada juga istri dari Presiden Amerika Serikat ke-44 Barack Obama? Ibu negara, Michele Obama juga merupakan lulusan Sosiologi dari Princetorn University.

Sosiologi juga punya laboratorium, tidak beda jauh dengan ilmu saintek. Bahkan lab. untuk Sosiologi jauh lebuh luas. Yups.. laboratoriumnya itu adalah masyarakat. Jadi kuliah di Sosiologi itu bukan hanya belajar di kelas tapi sering jalan-jalan karena penelitiannya ke ranah publik. Semua jenis masyakarat bakal diteliti, dan itu semua pengalaman yang tidak semua orang dapatkan.

Ingat ya, teman-teman!!! Perjalanan selama di bangku perguruan tinggi itu empat tahun, itupun kalau tepat waktu. Jadi jangan buang waktumu untuk menggeluti dan mempelajari sesuatu yang tidak kamu sukai. Karena kita akan bersama dengan dia selama bertahun-tahun bahkan sepanjang hayat. Oleh karenanya, harus selektif dan penuh pertimbangan agar tidak menyesal di kemudian hari.

Share:
Blue Fire Pointer

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.