Kupas Jurusan #01 akan membahas tentang Jurusan Ilmu
Keperawatan. Jurusan yang berkaitan dengan bidang kesehatan ini memang sangat
dibutuhkan, apalagi di tengah pandemi seperti sekarang. Narasumber kita kali
ini ada Kak Nisrina atau lebih akrab dipanggil Kak Ninis dari Universitas
Diponegoro Semarang. Berikut profilnya..
Perawat itu apa sih? Menurut penuturan Kak Ninis, perawat
adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam
maupun luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Jenjang Karier
Teman-teman pasti sudah tahu tentang SMK Keperawatan atau D1
Keperawatan. Jenjang karir dengan latar belakang akademis tersebut bisa masuk
ke dalam Asisten Perawat. Tugas
utamanya adalah membantu pekerjaan perawat, namun hanya terbatas untuk membantu
memnuhi kebutuhan hygine/kebersihan
dari pasien (misalnya membantu pasien mandi). Tapi Asisten Perawat tidak
diperkenankan untuk menyuntik atau memberi obat.
Ada Perawat
Vokasional, ialah mereka yang telah luus dari Program Pendidikan Vokasi
Keperawatan (D3 dan D4). Pada dunia kerja Perawat Vokasional disebut juga
Perawat Pelaksana. Memiliki tugas untuk memberikan asuhan keperawatan ke
pasien, memberikan ibat, serta melaksanakan kegiatan delegasi yang diberikan
oleh dokter.
Adalagi Perawat
Profesional, yaitu mereka yang telah lulus dari Pendidikan Sarjana S1
Keperawatan dan Program Profesi Ners. Nah, Perawat Profesional memiliki lebih
banyak tugaas dan kewajiban dibandingkan Asisten Perawat dan Perawat Pelaksana.
Sekolah Lanjut
Setelah dari pendidikan menengah, baik SMA atau SMK
Keperawatan, bisa melanjutkan ke Sekolah Vokasi Keperawatan (D3 dan D4) maupun
Pendidikan Sarjana Keperawatan (S1 Ilmu Keperawatan). Lama pendidikannya dan
materi dari masing-masing jenjang berbeda. Sekolah vokasi lebih difokuskan pada
praktik kerja, sedangkan pada program sarjana lebih ke teori dan untuk praktik
akan dilakukan di semester akhir.
Mata kuliah di S1 Ilmu Keperawatan di setiap kampus berbeda-beda,
bergantung pada kurikulum yang diterapkan. Pada semester pertengahan akan
diadakan peminatan sesuai spesialisasi yang diambil sehingga bisa lebih fokus
dalam mempelajari materi =, semisal Bedah, Maternitas, Gawat Darurat,
Keperawatan Anak, Keperawatan Bencana dan lain sebagainya.
Setelah Pendidikan Sarjana S1 atau Vokasi D4, teman-teman
bisa melanjutkan ke Program Pendidikan Profesi (Ners). Semua perkuliahan ini
bersifat praktik langsung pada pasien dan masyarakat di lembaga kesehatan bisa
Rumah Sakit (RS), Puskesmas, maupun Panti Werdha.
Bagi yang ingin melanjutkan ke Program Magister S2,
pendidikan yang bisa diambil seperti Manajemen Keperawatan (M.Kep), Manajemen
Administrasi Rumah Sakit (M.ARS), Manjemen Kesehatan (M.Kes), dan lainnya.
Namun untuk menjadi spesialis perawat atau meraih gelar Profesor jenjang
pendidikan harus linier dari S1 Ilmu Keperawatan, lalu Program Profesi Ners,
lanjut S2 Keperawatan, dan seterusnya.
Karier
Seperti kebanyakan orang beranggapan, perawat bisa bekerja
di RS atau klinik maupun Puskesmas. Banyak pekerjaan yang bisa diperuntukkan
bagi perawat. Namun bukan hanya itu, banyak pekerjaan lain yang bisa
diperuntukkan bagi perawat. Bagi yang telah memperoleh Pendidikan Profesi
Keperawatan (Ners) bisa membuka praktik sendiri di rumah.
Ada Flight Nurse yang biasanya bertugas
untuk menemani pasien berobat ke luar negeri. Ada Perawat K3, bagi yang telah memperoleh sertifikat Bidang Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3) bisa mengajukan untuk bekerja di perusahaan sesuai
bidang tersebut. Ada juga Perawat Home Care, yang bekerja untuk
kebutuhan individu di rumah misalnya mengurus Panti Werdha. Atau ingin memilih
menjadi akademisi dan peneliti, contohnya
Dosen.
Kenapa Harus Memilih
Kuliah Keperawatan?
Karena menjadi perawat bisa lebih dekat dengan pasien.
Selain itu perawat bukan hanya berfokus pada pemulihan pasien tapi memiliki
peran Holistik (Caring) termasuk
terhadap keadaan psikologis pasien. Perawat akan menjadi profesi yang selalu
ada, dari sejak dulu sampai masa yang akan datang. Mungkin beberapa operasi
yang dijalankan sekarang bisa digantikan teknologi (robot). Namun robot tidak
akan memberikan perhatian khusus pada pasien yang membuat pasien merasa nyaman.
Contohnya bila pasien merasakan sakit perawat perawat yang akan membantu
menenangkan, juga bagaimana mengatasi nyeri. Peluang pekerjaan perawat masih
sangat terbuka lebar. Satu RS saja, staf keperawatan yang dibutuhkan sekitar
60%-80% dari total staf yang ada. Bisa dibayangkan? Itu hanya satu RS,
sedangkan di Indonesia memiliki banyak sekali RS.
Perjuangan Kuliah
dari Kak Ninis
Kak Ninis yang juga merupakan relawan KSR PMI Kota Surakarta
ini awalnya tidak berniat untuk kuliah di Keperawatan. Setelah lulus SMA, Kak
Ninis sering ikut seleksi masuk ke berbagai perguruan tinggi. Pengalaman Kak
Ninis sampai dengan 6 kali ditolak
masuk di banyak universitas dan politeknik. Sempat hampir putus asa dan
menyerah. Kemudian mencoba lagi untuk mendaftar Seleksi Masuk Universitas
Diponegoro (UNDIP) Jalur Ujian Mandiri
dan Ujian Mandiri di Politeknik Kesehatan (Poltekes) Kemenkes Semarang. Pengumuman
lolos pertama dari Poltekes Semarang Program Studi D4 Kebidanan. Seminggu
setelah pengumuman tersebut, UNDIP mengumumkan hasil seleksi UM dan Kak Ninis
dinyatakan diterima di Program Studi S1 Ilmu Keperawatan yang merupakan pilihan
keduanya. Mengingat banyak pertimbangan, termasuk masukan dari orang tua,
akhirnya Kak Ninis memutuskan untuk memilih S1 Ilmu Keperawatan UNDIP. Kak
Ninis membagikan foto dokumentasi kenangannya selama perkuliahan dan praktik
klinik.
Quotes ini sangat
berhubungan sekali dengan pekerjaan sebagai perawat yang berdedikasi
TIPS Lolos
Perkuliahan Ala Kak Ninis
Buat yang masih bingung ingin memilih melanjutkan pendidikan
dimana, Kak Ninis memberikan sedikit tips nih..
1.Belajar. Belajar.
Belajar.
Karena saingan kita bukan hanya satu kelas, bukan hanya satu
sekolah, tapi satu Indonesia. Tidak ada yang menjamin kita bisa lulus di
jurusan tersebut, sekalipun kita juara 1 di sekolah.
2.Cari Lingkungan
yang Kondusif untuk Belajar
Ada yang suka belajar sendiri atau bersama teman. Gunakan
cara masing-masing untuk belajar.
3. Cari Informasi
Tanyakan ke guru, teman, kerabat, kakak tingkat tentang
jurusan impian dan universitas tujuan kita Bisa tentang jalur masuk, daya
tampung, atau profil alumni dari sekolah. Bisa juga lewat internet termasuk di Kupas Jurusan ini.. J Dapatkan informasi
sebanyak-banyaknya.
4. Tentukan Pilihan
Jurusan dan Universitas Sesuai dengan Kemampuan, Bukan Keinginan
Terlalu berangan di jurusan bagus atau universitas terkemuka
boleh. Tapi lihat juga batas kemampuan kita. Baik secara akademis (kemampuan
belajar dan memahami pelajaran) serta kemampuan finansial (dana kuliah).
Atur Strategi Terbaik
Kalian