Bismillahir-Rahmaanir-Rahim …
Seorang dokter di Amerika telah memeluk Islam karena beberapa
keajaiban yang ditemuinya dalam penyelidikannya. Dia amat kagum dengan penemuan
tersebut, karena tidak dapat diterima oleh akal fikiran.
Dia adalah seorang dokter neurologi. Setelah memeluk Islam, dia amat
yakin akan pengobatan secara Islam dan dengan itu telah membuka sebuah klinik
yang bertemakan "Pengobatan Melalui Al-Qur'an".
Kajian pengobatan melalui Al-Qur'an membuatkan obat-obatannya
berpatokan pada apa yang terdapat di dalam Al-Qur'an. Diantara cara-cara yang
digunakan adalah berpuasa, mengkonsumsi madu, biji hitam (blackseed), dan sebagainya.
Apabila ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam, maka
doktor tersebut memberitahu bahwa semasa beliau melakukan kajian urat saraf,
terdapat beberapa urat saraf di dalam urat manusia yang tidak dimasuki oleh
darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk
berfungsi secara normal.
Setelah membuat kajian yang memakan waktu cukup lama, akhirnya beliau
mendapati bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak manusia
melainkan pada saat seseorang itu sedang sujud ketika mengerjakan Sholat.
Urat tersebut memerlukan darah
hanya untuk beberapa saat saja. Yakni, darah hanya akan memasuki urat tersebut
mengikuti kadar Sholat waktu yang diwajibkan oleh Islam.
Columbia
University State pernah melakukan penelitian tentang otak.
Ternyata, di otak terdapat sebuah bagian yang tidak teraliri darah. Tapi,
bagian tersebut dapat teraliri darah bila kita melakukan gerakan khusus seperti
sujud yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu.
Walaupun tidak menyebutkan secara gamblang tentang waktu-waktu
tersebut, tapi waktu-waktu tersebut berada sekitar Sholat Lima Waktu yang Umat
Islam lakukakan setiap hari.
Efek dari teraliri-nya
bagian dari otak tersebut adalah dapat membuat kerja otak menjadi maksimum.
Sehingga, kemampuan otak dalam bekerja (seperti menghitung, menghapal, belajar,
dan lain-lain) bisa lebih baik dan tentunya menambah kecerdasan otak kita.
Begitulah keagungan ciptaan Allah. Jadi barang siapa yang tidak
menunaikan Sholat, maka otaknya tidak akan menerima darah yang secukupnya untuk
berfungsi secara normal.
Kesimpulannya: Makhluk Allah yang bergelar manusia yang tidak Sholat, apalagi yang
tidak beragama Islam, walaupun akal mereka berfungsi secara normal tetapi
sebenarnya dalam sesuatu keadaan mereka akan kehilangan keseimbangan dalam
membuat keputusan yang normal.
Tidak heranlah jika manusia ini kadang kala kita tidak segan-segan
untuk melakukan perkara-perkara yang bertentangan dengan fitrah kejadiannya,
walaupun akal mereka mengetahui bahwa perbuatan yang akan dilakukan itu adalah
salah dengan kehendak mereka.
Inilah yang menggambarkan ketidak mampuan otak mereka untuk
mempertimbangkan akan perbuatan mereka itu secara tidak normal. Maka dari itu
tidak heran timbulnya bermacam-macam gejala sosial masyarakat masa kini. Oleh
karena itu, marilah kita bersama-sama mengambil hikmah dari hal tersebut.
… Semuga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua …
(Aamiin)